KOMPAS.com - Safari politik calon wakil presiden nomor urut 2, Sandiaga Uno, terus berlanjut. Kali ini, Sandi, panggilan akrabnya, mengunjungi Pondok Pesantren Idrisiyyah, Kabupaten Tasikmalaya, untuk melaksanakan shalat Zuhur, Senin (15/10/2018) siang.
Pada hari yang sama, Sandi juga berkunjung ke Garut untuk menyampaikan program ekonominya yang dianggap mampu menstabilkan harga-harga kebutuhan pokok masyarakat.
Berikut fakta yang terungkap saat Sandiaga Uno berkunjung di sejumlah daerah di Jawa Barat.
Sandiaga Aliudin Uno shalat Zuhur bersama para santri di Pondok Pesantren Idrisiyyah, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (15/10/2018) siang.
Kedatangannya langsung disambut para jemaah dan santri yang sudah berkumpul untuk menyambutnya sejak pagi tadi.
"Saya shalat zuhur dulu di sini, langsung melanjutkan acara di Tasikmalaya. Tadi pagi sudah di Ciamis," jelas Sandiaga, setibanya di Ponpes Idrisiyyah, Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Senin siang.
Sandiaga Uno juga tampak bertemu dengan para pengurus pesantren.
"Saya pamit dulu Pak Kiai mau melanjutkan perjalanan," kata Sandiaga kepada para pengurus pesantren.
Baca Juga: Sandiaga Uno Kunjungi Ponpes Idrisiyyah Tasikmalaya untuk Shalat Zuhur
Sandiaga Alaudin Uno mengatakan, harga bahan pokok terus naik akibat imbas dari nilai mata uang dollar naik.
"Dollar naik seharusnya negara untung, kok ini malah rugi bagi rakyat.Seharusnya dengan dollar naik, peningkatan pendapatan dari pariwisata meningkat dan ekspor barang menjadi meningkat," jelas Sandiaga saat diwawancara di lokasi paguyuban ternak ayam petelur, Ciamis, Jawa Barat, Senin (15/10/2018).
Sandi pun menjelaskan, jika rupiah melemah, semua kebutuhan pokok ikut naik dan menjadi derita bagi masyarakat miskin.
"Kalau terus-terusan seperti ini, yang kaya akan semakin kaya dan yang miskin akan semakin miskin. Nah, jika Prabowo-Sandi menang nanti, hal ini akan diubah dan akan lebih mementingkan rakyat kecil di Indonesia," tambah dia.
Pihak Prabowo-Sandi, kata dia, akan berupaya untuk membela kaum ibu yang sejatinya berhadapan langsung dengan kebutuhan harga bahan pokok.
Baca Juga: Sandiaga: Dollar Naik Harusnya Negara Untung, Kok Malah Rugi bagi Rakyat