"Kami akan memasang 15 seismograf di 15 titik yang ada di Kota Surabaya," Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Surabaya, Eddy Chrisjanto.
Baca Juga: Surabaya Dilewati Dua Sesar Aktif Berpotensi Gempa, Apa yang Dilakukan Pemkot?
Berdasarkan peta risiko tersebut, arahan mitigasi bencana atau arahan pengurangan risiko harus segera dilakukan.
"Untuk kawasan risiko tinggi berarti harus ada perbaikan atau perkuatan bangunan rumah, gedung dan infrastruktur," kata Amien.
Selain itu, harus ada upaya perbaikan tanah agar tidak mengalami amplifikasi dan likuifaksi.
Lalu bagi warga Surabaya yang mau membangun di kawasan berisiko tinggi, perlu mengikuti tata cara yang ketat tentang bangunan tahan gempa.
"Masyarakat yang bermukim di kawasan berisiko tinggi juga harus lebih waspada, karena Surabaya pernah mengalami gempa," kata dia.
Selain itu, masyarakat diminta untuk untuk tidak panik saat terjadi gempa.
"Begitu gempa lari tenggang langgang, harusnya lari dan mengingat yang lain. Jangan hanya mengandalkan kepanikan," kata Amien.
Baca Juga: Soekarwo Minta Penanganan Korban Gempa di Sumenep "Gak Pake Lama"
Sumber: KOMPAS.com (Ghinan Salman)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.