Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Baru bagi Pasutri Lansia yang Anaknya "Down Syndrome" Mulai Dibangun...

Kompas.com - 16/10/2018, 06:30 WIB
Dani Julius Zebua,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Penantian memiliki tempat tinggal baru bagi pasangan suami istri Hernowo (60 tahun) dan Kamila (61), beserta Wahyu Heri Setiawan (13), anak mereka, tak lama lagi akan berakhir.

Pasutri lanjut usia ini segera memiliki rumah baru hasil donasi para pembaca Kompas.com yang terkumpul lewat Kitabisa.com.

Pembangunan rumah ini menggandeng seorang pengembang asal Jakarta. “Kami menargetkan tanggal 16 Desember 2018 sudah selesai,” kata Deddy Suherlan, pihak kontraktor pembangunan rumah,Senin (15/10/2018).

Hernowo, Kamilah, dan Wahyu bakal menikmati rumah seluas 45 meter persegi nanti. Rumah itu memanfaatkan tanah seluas 150 m2 dari tanah Hernowo yang seluas 2500 m2. Rumah baru itu  nanti terletak di seberang rumah Hernowo yang pertama.

"Mudah-mudahan semua lancar dan tidak ada penghalang," kata Dedy.

Baca juga: Cita-cita Pasangan Lansia yang Anaknya Down Syndrome dengan Rumah Barunya

Rumah mengusung konsep rumah tinggal sederhana dan bisa mengakomodir seluruh kegiatan kehidupan sehari-hari penghuninya.

Rumah terbangun seperti hurut T, terdiri 2 kamar tidur, 1 ruang tamu sekaligus ruang keluarga. Rumah dilengkapi dengan 1 kamar mandi dengan pintu menghadap ke luar.

Selain itu, rumah nanti memiliki dapur luar. Dapur luar ini dibikin lantaran para lansia ini lebih terbiasa dengan pembakaran kayu ketimbang kompor gas dan sejenisnya. “Karena kebiasaan mereka masih menggunakan tungku,” kata Deddy.

Dinding rumah dari dari batako, diplester dan dicat. Atap menggunakan baja ringan lantas ditutup genteng metal.

Lantai rumah bakal keramik dan rumah juga akan memiliki plafon. Pondasi bangunan berupa batu kali. Sedangkan tulangan rumah dengan perkuatan besi beton.

Baca juga: Pasangan Lansia yang Anaknya Down Syndrome Akan Dapat Rumah Baru

 

“Proyek pembangunan rumah ini senilai Rp 120 juta,” kata Deddy. “Dengan kelebihan rumah sudah mengakomodir konstruksi tahan gempa,” lanjutnya.

Deddy mengatakan, selama pembangunan berlangsung pihaknya akan melibatkan 8 orang yang untuk saat ini didatangkan dari luar Kulon Progo.

Deddy mengungkap, ia sudah mencoba untuk mendapatkan pekerja lokal sekitar Hargorejo namun hasil nihil.

Tukang dan buruh tersita ke program pembangunan bedah rumah yang sedang digalakkan pemerintah Kulon Progo belakangan ini.

Peletakan batu pertama menandai pembangunan ini. Sebelum peletakan batu, warga menggelar pengajian di tapak tanah pembangunan rumah.

Baca juga: Hidup Suami Istri Lansia dan Anaknya yang Down Syndrome Berubah, Banjir Tamu hingga Sering Shooting

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com