KOMPAS.com - Berita tentang usulan mitigasi bencana dari para ahli di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS ) Surabaya, menjadi sorotan.
Salah satu ahli, Amien Widodo, menyarankan kepada Pemerintah Kota Surabaya untuk segera melakukan pemetaan jenis tanah di Kota Surabaya.
Selain itu, sebuah video kegiatan pramuka yang diwarnai ajakan untuk menyerukan "2019 Ganti Presiden" juga menjadi perhatian. Gus Ipul, segera melakukan protes terkait video tersebut.
Berikut secara lengkap 5 berita populer pada hari Senin (15/10/2018).
Ahli geologi ITS Amien Widodo mengatakan, Pusat Studi Gempa Nasional (Pusgen) Kementerian PUPR telah merilis peta sumber dan bahaya gempa di Indonesia pada Oktober 2017 lalu.
Dari buku tersebut, Amien menjelaskan, ada dua sumber gempa di Jawa Timur, yaitu
lempeng tektonik di selatan Jawa Timur dan sesar aktif di Jawa.
"Sesar aktif di daratan umumnya sangat merusak, hal ini disebabkan besarnya guncangan yang merupakan fungsi kekuatan sumber gempa dan jarak sumber gempa," katanya.
Untuk itu, pemetaan jenis tanah sangat penting untuk mencegah jatuhnya banyak korban ketika gempa terjadi.
"Walau kekuatan sumber gempanya kecil, kalau letaknya yang dekat di bawah kita, maka guncangannya akan berdampak besar," katanya.
Baca berita selengkapnya: Surabaya Dilewati 2 Sesar Aktif, ITS Usulkan Mitigasi Gempa Pemetaan Jenis Tanah
Kata-kata "Ganti Presiden 2019" diteriakkan oleh anak-anak yang mengenakan pakaian Pramuka.
Dalam video tersebut, beberapa orang yang tidak mengenakkan baju pramuka tampak membimbing dan mengajak anggota pramuka.
Pada menit-menit akhir video, peserta juga dituntun mengucapkan kata-kata takbir.
Belum jelas di mana video tersebut diambil. Video tersebut diprotes Ketua Kwarda Pramuka Jawa Timur, Saifullah Yusuf (Gus Ipul).
Baca berita selengkapnya: Video Pramuka Teriak "2019 Ganti Presiden" Viral, Gus Ipul Protes