Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Ajak Mahasiswa Jadi Agen Pemilu untuk Pemilih Pemula

Kompas.com - 15/10/2018, 20:53 WIB
Andi Hartik,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar kegiatan KPU Goes to Campus di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Senin (13/10/2018).

Selain memberi wawasan tentang bagaimana cara menggunakan hak pilih, kegiatan yang dilaksanakan di sejumlah perguruan tinggi di Indonesia itu juga bertujuan untuk memberikan pendidikan politik.

KPU berharap, mahasiswa yang ikut serta dalam kegiatan tersebut bisa menjadi agen sosialisasi tentang pentingnya menyalurkan hak pilih bagi masyarakat.

"Kampus dipilih karena kami berharap mahasiswa mampu menjadi agen yang meneruskan informasi sosialisasi tentang Pemilu," kata Ketua KPU RI, Arief Budiman.

"Mudah-mudahan mereka pulang, bincang-bincang dengan temannya, mereka meng-upload aktivitas ini di medsos mereka dan sebagainya," tambah Arief.

Baca juga: KPU Harap Penggunaan Suket untuk Pemilih Pemula Disepakati

Selain itu, pendidikan politik penting bagi para mahasiswa karena merupakan pemilih pemula yang jumlahnya sangat besar sekitar 40 juta pemilih Pemilu mendatang.

"Jumlah mereka di dalam daftar pemilih kita itu cukup signifikan. Kalau semua termasuk pemilih pemula itu sekitar 40 jutaan orang, termasuk orang yang baru pertama kali menggunakan hak pilihnya," katanya.

Untuk itu, KPU menyasar mereka karena pengaruhnya cukup penting untuk jangka panjang.

"Kalau kita bisa menginformasikan ini dengan baik dan mereka mau aktif menjadi agen sosialisasi pemilu, lima tahun lagi Pemilu kita agak ringan karena akan diisi orang-orang yang sudah paham," katanya.

Namun jika pemilu kali ini gagal memberikan pendidikan politik bagi generasi tersebut, pemilu berikutnya akan menjadi tugas yang sangat berat bagi KPU selaku penyelenggara pemilu.

Baca juga: KPU dan Kemendagri Akan Selesaikan Persoalan Pemilih Pemula

"Dampaknya, mereka bukan hanya sekadar tidak mau menggunakan hak pilih, tapi bisa memberi efek, dampak kepada orang-orang di sekitarnya untuk tidak menggunakan hak pilihnya. Itu partisipasi akan sangat drastis menurun," katanya.

Secara keseluruhan, mantan Ketua KPU Jawa Timur itu menargetkan partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 sebanyak 77,5 persen.

Melihat antusiasme pemilih yang sangat tinggi, Arief optimistis target itu akan terlampaui.

"Target kita 77,5 persen. Melihat trennya ini naik terus mudah-mudahan 2019 karena Pemilunya baru, semangatnya baru, melibatkan begitu banyak orang, mudah-mudahan akan naik lah partisipasi," ungkapnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com