MALANG, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan pendataan ulang terhadap daftar pemilih yang ada di lokasi terdampak bencana.
Pendataan itu terkait dengan banyaknya daftar pemilih yang menjadi korban meninggal dan pindah tempat akibat kejadian bencana tersebut.
Ketua KPU RI Arief Budiman mengatakan, kantor KPU yang terdampak gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah beroperasi dengan normal lagi.
Namun, belum ada data terakhir terkait daftar pemilih pasca kejadian gempa yang mengguncang daerah tersebut.
"Kalau di NTB kantor - kantor kami sudah bisa ditangani. Cuma saya belum tahu terkait dengan pemilih. Apakah ada pemilih yang berpindah dalam suatu tempat dalam jumlah banyak atau tidak," katanya usai acara KPU Goes To Campus di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Senin (15/10/2018).
Berbeda dengan daerah terdampak bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Di lokasi itu, sebanyak 4 kantor KPU yang ada di empat daerah turut terdampak. Sehingga, saat ini para petugas KPU di lokasi itu masih berkantor di tempat darurat.
"Kalau di Sulteng, itu memang dampaknya agak banyak. Dia kena di 4 kabupaten kota, kemudian kantor KPU nya juga sedang berkantor di tempat yang darurat, untuk yang kabupaten. Kalau yang provinsi masih aman," katanya.
Baca juga: Ketua KPU Persilakan Para Calon Kunjungi Lembaga Pendidikan asal...
Dengan begitu, belum ada pemutakhiran data pemilih di lokasi terdampak bencana tersebut.
"Nah untuk yang kabupaten, kita sudah menunggu laporan, terkait dengan data pemilih. Kan ini lagi memperbaiki juga pemutakhiran data pemilih," ungkapnya.
Pihaknya juga masih belum mengetahui apakah ada pemilih yang berpindah tempat dalam jumlah besar.
"Nah untuk yang ini saya belum dapat data detilnya. Jadi saya masih nunggu. Tapi operasional kantor sudah bisa berjalan. Meskipun sebagian itu masih menempati tempat darurat. Kami sudah kirim tenda untuk kantor di sana. Terutama di kabupaten yang paling rusak kantor KPUnya," jelasnya.
Sampai sejauh ini, kebutuhan TPS termasuk jumlah kotak suara di Sulawesi Tengah masih disesuaikan dengan kebutuhan sebelum terjadi gempa. Nantinya, kebutuhan TPS tersebut akan disesuaikan dengan pemutakhiran daftar pemilih.
"Kita lihat dulu perkembangannya. Yang jelas sekarang kotak dan bilik suara sudah dihitung berdasarkan kondisi yang awal. Jadi kebutuhan logistiknya sudah terpenuhi semua. Tinggal nanti kami lihat perkembangan apakah masih dipakai di tempat itu," ungkapnya.