Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Data Ulang Pemilih di Lokasi Terdampak Bencana

Kompas.com - 15/10/2018, 16:25 WIB
Andi Hartik,
Khairina

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan pendataan ulang terhadap daftar pemilih yang ada di lokasi terdampak bencana.

Pendataan itu terkait dengan banyaknya daftar pemilih yang menjadi korban meninggal dan pindah tempat akibat kejadian bencana tersebut.

Ketua KPU RI Arief Budiman mengatakan, kantor KPU yang terdampak gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah beroperasi dengan normal lagi.

Namun, belum ada data terakhir terkait daftar pemilih pasca kejadian gempa yang mengguncang daerah tersebut.

"Kalau di NTB kantor - kantor kami sudah bisa ditangani. Cuma saya belum tahu terkait dengan pemilih. Apakah ada pemilih yang berpindah dalam suatu tempat dalam jumlah banyak atau tidak," katanya usai acara KPU Goes To Campus di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Senin (15/10/2018).

Berbeda dengan daerah terdampak bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng).

Di lokasi itu, sebanyak 4 kantor KPU yang ada di empat daerah turut terdampak. Sehingga, saat ini para petugas KPU di lokasi itu masih berkantor di tempat darurat.

"Kalau di Sulteng, itu memang dampaknya agak banyak. Dia kena di 4 kabupaten kota, kemudian kantor KPU nya juga sedang berkantor di tempat yang darurat, untuk yang kabupaten. Kalau yang provinsi masih aman," katanya.

Baca juga: Ketua KPU Persilakan Para Calon Kunjungi Lembaga Pendidikan asal...

Dengan begitu, belum ada pemutakhiran data pemilih di lokasi terdampak bencana tersebut.

"Nah untuk yang kabupaten, kita sudah menunggu laporan, terkait dengan data pemilih. Kan ini lagi memperbaiki juga pemutakhiran data pemilih," ungkapnya.

Pihaknya juga masih belum mengetahui apakah ada pemilih yang berpindah tempat dalam jumlah besar.

"Nah untuk yang ini saya belum dapat data detilnya. Jadi saya masih nunggu. Tapi operasional kantor sudah bisa berjalan. Meskipun sebagian itu masih menempati tempat darurat. Kami sudah kirim tenda untuk kantor di sana. Terutama di kabupaten yang paling rusak kantor KPUnya," jelasnya.

Sampai sejauh ini, kebutuhan TPS termasuk jumlah kotak suara di Sulawesi Tengah masih disesuaikan dengan kebutuhan sebelum terjadi gempa. Nantinya, kebutuhan TPS tersebut akan disesuaikan dengan pemutakhiran daftar pemilih.

"Kita lihat dulu perkembangannya. Yang jelas sekarang kotak dan bilik suara sudah dihitung berdasarkan kondisi yang awal. Jadi kebutuhan logistiknya sudah terpenuhi semua. Tinggal nanti kami lihat perkembangan apakah masih dipakai di tempat itu," ungkapnya.

Kompas TV Namun, caleg yang tergabung dalam Go Prabu tidak mempermasalahkan jika diberi sanksi oleh Partai Golkar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com