Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Anita Melahirkan Bayinya Sesaat Sebelum Gempa dan Tsunami Palu

Kompas.com - 15/10/2018, 13:09 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALU, KOMPAS.com - Anita masih teringat betul bencana tsunami yang melanda wilayahnya di Palu, Sulawesi Tengah akhir bulan September 2018 lalu. Bencana yang meluluhlantakkan sebagian kota itu masih membekas di pikirannya hingga saat ini.

Anita adalah salah satu perempuan yang menjadi korban bencana itu, dimana kediamannya luluh lantak.

Anita pun mencurahkan kondisi itu kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang kebetulan meninjau tim relawan asal Jateng yang sedang membuat hunian sementara (huntara) di Petobo Baru, Palu Selatan, Kota Palu, Senin (15/10/2018).

Kepada Ganjar, Anita menceritakan kondisinya yang sempat melahirkan anak ketiganya sesaat sebelum bencana terjadi.

“Ini anak ketiga saya pak, baru lahir sehari sebelum gempa,” kata Anita.

Baca juga: Kisah Polisi Dirikan Rumah Singgah dan Jemput Ibu Hamil dari Hutan

Perempuan paruh baya itu kemudian menunjukkan bayi yang dilahirkannya tiga pekan lalu itu kepada Ganjar.

Seketika melihat bayi, Ganjar terdiam. Ia tidak bisa mengatakan apa-apa terkait kondisi yang dialami Anita.

Namun kepada tim relawan asal Jawa Tengah, Ganjar memerintahkan untuk mempercepat bangunan hunian sementara (huntara). Ia ingin agar huntara bisa secepatnya digunakan oleh warga Palu yang sedang tertimpa musibah.

"Saya minta pembangunan huntara agar cepat selesai," kata Ganjar, dalam keterangan resminya.

Huntara perlu dipercepat karena kondisi di Palu sudah mendekati musim penghujan. Jika para pengungsi tetap berada di tenda-tenda darurat saat musim penghujan turun, akan berdampak buruk bagi kenyamanan dan kesehatan pengungsi.

“Apalagi kalau bayi seperti anak ibu Anita ini, kan kasihan kalau tinggal di tenda-tenda darurat," katanya.

Baca juga: Relawan Jateng Bertolak ke Palu, Bakal Bangun 100 Hunian Sementara

Relawan asal Jawa Tengah sendiri ditarget membangun 100 huntara di wilayah tersebut. Kepada para pengungsi, Ganjar meminta mereka untuk sabar dan bangkit atas musibah yang telah terjadi.

Sementara itu, Kepala BPBD Jateng, Sarwa Pramana menambahkan, 100 huntara secara khsusus dibangun di Petobo, Palu. Ukuran Huntara yaitu berukuran 4x3 meter dengan bahan Galvalum dengan dinding triplek.

“Targetnya minggu ini sudah selesai dan dapat segera dimanfaatkan oleh warga yang terkena bencana alam ini,” ucap Sarwa. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com