Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertolak ke Jakarta, Bupati Malang Siap Penuhi Pemeriksaan sebagai Tersangka di KPK

Kompas.com - 14/10/2018, 19:13 WIB
Andi Hartik,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Bupati Malang Rendra Kresna bertolak ke Jakarta, Minggu (14/10/2018). Bupati dua periode itu akan memenuhi panggilan pemeriksaan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diagendakan pada Senin (15/10/2018).

Rendra berangkat dari Pendopo Agung Kabupaten Malang yang merupakan rumah dinasnya selama menjabat sebagai bupati.

Rendra terlihat keluar dari pendopo menggunakan mobil Kijang Innova warna putih sekitar pukul 12.10 WIB.

Baca juga: KPK Tetapkan Bupati Malang Tersangka Dua Kasus Korupsi

Saat itu, Rendra ditemani oleh Kresna Dewanata Phrosakh, anaknya yang juga anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem.

Salah satu anggota tim penasehat hukum Rendra Kresna, Gunadi Handoko mengatakan, kliennya sudah siap menghadapi pemeriksaan di KPK.

Rendra akan bersikap kooperatif dengan kasus yang menjeratnya.

"Besok itu agendanya pemeriksaan keterangan Pak Rendra sebagai tersangka. Tentunya Pak Rendra akan kooperatif, tergantung dari pertanyaan semuanya itu. Yang jelas, Pak Rendra siap menghadapi pemeriksaan, baik siap mental juga fisik," ucap Gunadi.

 

Baca juga: 6 Fakta Dugaan Korupsi Bupati Malang, Siap Ditahan hingga Barang Bukti Uang Dollar

Harapannya agar dengan kooperatif ini perkara ini biar ada kepastian. Kita juga tidak mau sampai gara-gara perkara ini terpengaruh ke pelayanan masyarakat," tambah dia.

Mantan Ketua DPW Partai NasDem Jawa Timur itu sudah siap dengan segala kemungkinan langkah hukum yang diambil KPK. Termasuk jika nanti KPK langsung menahan Rendra.

"Itu menyangkut kewenangan daripada KPK. Kalau KPK menggunakan kewenangan itu saya kira itu memang hak subyektif dari KPK," katanya.

"Meskipun kita bisa mengajukan penangguhan tapi dalam praktik juga sulit dikabulkan. Beda dengan di kepolisian atau kejaksaan," lanjut dia.

Baca juga: Terduga Penyuap Bupati Malang Pinjam 4 Perusahaan untuk Kerjakan Proyek DAK 2011

Sementara itu, akan ada lima penasehat hukum yang akan mendampingi Rendra Kresna. Mereka tegabung dalam satu tim yang dibentuk Rendra.

Rendra Kresna ditetapkan sebagai tersangka dalam dua perkara oleh KPK. Pertama, Rendra selaku Bupati Kabupaten Malang periode 2010-2015, diduga menerima suap terkait penyediaan sarana, terutama proyek pengadaan buku dan alat peraga pendidikan di Dinas Pendidikan Kabupaten Malang sebesar Rp 3,45 miliar.

Selain Rendra, KPK juga menetapkan seseorang dari pihak swasta bernama Ali Murtopo (AM) sebagai pemberi suap.

Kedua, Rendra bersama seorang pihak swasta bernama Eryk Armando Talla (EAT) diduga menerima gratifikasi sekitar Rp 3,55 miliar. Dalam perkara ini, Eryk juga ditetapkan sebagai tersangka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com