Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duka Raisa, Bayi Korban Gempa Palu yang Kehilangan Kaki dan Ayahnya

Kompas.com - 14/10/2018, 06:27 WIB
Markus Yuwono,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

"Terpisah dengan ibunya, bisa ketemu ibunya pada hari Senin (1/10/2018). Dan baru dioperasi (amputasi) seminggu yang lalu, mungkin karena ada pertimbangan keluarga," lanjut dia.

Berdasarkan permintaan keluarga, keduanya dibawa pulang ke Gunungkidul.

Relawan Muhammadiyah akan melakukan pendampingan psikologis dan medis hingga Raisa sembuh.

Baca juga: 7 Gardu Induk Listrik di Wilayah Gempa Sulteng Kembali Aktif

Adik Suryanto, Heru Lukito menambahkan, pihak keluarga ingin agar Raisa bisa tumbuh besar di Desa Karangasem. Apalagi, Suryanto sudah membangun rumah cukup megah sebelum peristiwa itu terjadi.

"Keluarga ingin Raisa di Jawa saja, sampai besar besuk. Ibunya juga di sini. Jika ingin pulang menengok keluarga di sana enggak apa-apa," ujar Heru.

Suryanto merupakan warga Dusun Mengger, dan menikah dengan Wahida warga asli Palu.

Suryanto tinggal di Palu sejak sekitar tahun 2006. Ia bekerja di sebuah percetakan, dan berbisnis percetakan.

Selama tinggal di Palu, Surynto sering pulang. Kurun waktu 2018, sudah beberapa kali ia pulang kampung.

"Januari lalu (2018) pulang, lalu Lebaran juga pulang. Rencananya Desember besok juga pulang," kata Heru. 

Heru menceritakan, keluarga di Gunungkidul baru mendengar kabar kondisi keluarga Suryanto setelah tiga hari pasca gempa, karena komunikasi terputus total.

"Mendengar kabar tiga hari setelah gempa Senin Malam, dari Saudara yang istrinya orang Palu, tetapi tinggal di sini. Dia mendapatkan informasi dari teman-temannya di sana lewat Facebook, karena komunikasi terputus total," ujar Heru.

Suryanto baru bisa dievakuasi beberapa hari pasca gempa, dan dimakamkan di Palu.

.

.

.

KOMPAS.com Rentetan Gempa Sulawesi Tengah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com