Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Produk Lokal, Siloam Hadirkan Terapi Oksigen Hiperbarik

Kompas.com - 13/10/2018, 14:54 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Rumah Sakit (RS) Siloam meluncurkan fasilitas terbaru "Hyperbaric Oxygen Chamber" atau Terapi Oksigen Hiperbarik di Laboan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (13/10/2018).

Chief Executive Officer (CEO) RS Siloam Labuan Bajo, Charles Wongsono mengatakan, alasan utama pihaknya menghadirkan fasilitas tersebut adalah untuk menunjang aktivitas pariwisata di Labuan Bajo.

"Laboan Bajo ini kan destinasi pariwisata bahari dan banyak turis-turis asing datang ke sini untuk diving atau menyelam. Fasilitas terapi ini bisa membantu para diver atau penyelam yang mengalami penyakit dekompresi," kata Charles dalam acara peluncuran tersebut.

Sementara itu, Ahli Terapi Oksigen Hiperbarik Indonesia, Guritno Suryokusumo yang juga hadir dalam acara itu menjelaskan, penyakit dekompresi adalah suatu kondisi medis ketika akumulasi gas nitrogen yang larut dalam tubuh setelah menyelam membentuk gelembung udara, sehingga menyumbat aliran darah dan sistem saraf.

Lebih lanjut, Guritno mengatakan, gejala-gejala penyakit dekompresi bisa dirasakan mulai dari sakit persendian, sakit kepala, mati rasa, gangguan pernapasan, hingga hilang kesadaran yang bisa berujung pada kematian bila tidak segera ditangani.

"Gejala penyakit dekompresi baru dapat membaik bila pasien mendapatkan terapi oksigen murni melalui terapi oksigen hiperbarik,” ujar Ahli Terapi Oksigen Hiperbarik yang juga Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) itu.

Dua orang turis asing yang juga penyelam, ditemani CEO Siloam Hospital Labuan Bajo, Director Siloam Hospital Labuan Bajo Hermas Irawan dan  Ahli Terapi Oksigen Hiperbarik Indonesia Guritno Suryokusumo sedang menjajal Terapi Oksigen Hiperbanik di RS Siloam Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Sabtu (13/10/2018).
KOMPAS.com/Mikhael Dua orang turis asing yang juga penyelam, ditemani CEO Siloam Hospital Labuan Bajo, Director Siloam Hospital Labuan Bajo Hermas Irawan dan Ahli Terapi Oksigen Hiperbarik Indonesia Guritno Suryokusumo sedang menjajal Terapi Oksigen Hiperbanik di RS Siloam Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Sabtu (13/10/2018).
Terapi Oksigen Hiperbarik sendiri, kata Gurtino, adalah bentuk pengobatan dengan menghirup oksigen murni dalam ruang bertekanan tinggi lebih dari satu atmosfer absolut.

Seperti diketahui, Labuan Bajo merupakan satu dari 10 destinasi prioritas yang telah di tetapkan Presiden Joko Widodo.

Untuk itu, kehadiran "Hyperbaric Oxygen Chamber" ini pun menjadi salah satu upaya RS Siloam dalam membantu peningkatan sarana dan prasana atau infrastrukur kesehatan di Labuan Bajo, NTT.

"Dengan adanya Hyperbaric Oxygen Chamber ini, kami berharap para wisatawan, terutama penyuka diving, dapat memanfaatkan fasilitas tersebut selagi mereka menikmati keindahan alam di Pulau Flores,” ujar Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch. Dula yang hadir pula dalam acara tersebut.

Asal tahu saja, selain untuk mengobati penyakit dekompresi, Terapi Oksigen Hiperbarik dapat pula mengobati berbagai penyakit.

Contohnya seperti penyembuhan luka bermasalah terkait penyakit diabetes melitus, patah
tulang, gangguan pendengaran, gangguan saraf, stroke, bahkan untuk kebugaran dan kecantikan.

Buatan lokal

Tak cuma menunjang aktivitas pariwisata, kehadiran terapi oksigen murni di RS Siloam Labuan Bajo juga menguntungkan perusahaan lokal. Pasalnya, tabung atau chamber dari fasilitas tersebut murni buatan lokal.

"Chamber yang ada di RS Siloam Lamboan Bajo adalah produk Indonesia. Jenis tabung ini kini sudah digunakan di 20 rumah sakit di nusantara. Nalai produknya ada dikisaran Rp 7-9 miliar," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com