Ibrahim (41), satu dari dua korban yang hilang dari kecelakaan tenggelamnya kapal cepat Puskesmas Keliling ( Puskel) Desa Nyamuk, Kecamatan Siantan, Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau (Kepri), ditemukan dalam kondisi selamat.
Kapal yang berolak dari Tarempa menuju Desa Nyamuk tersebut mengalami kecelakaan di Anambas.
"Alhamdulillah berkat informasi dan kerja sama yang dilakukan antara Polres Anambas dan BNPP Natuna serta Lanal Tarempa, kami berhasil menemukan Ibrahim, nahkoda kapal cepat puskel tersebut," kata Kapolres Anambas AKBP Junoto, Jumat (12/8/2018).
Junoto mengatakan, Ibrahim ditemukan dalam kondisi selamat di kediamannya di Dusun Nyamuk, Kecamatan Siantan, Kabupaten Anambas.
"Pengakuan dari Ibrahim, dirinya berhasil selamat dengan cara berenang ke pinggir pantai Desa Aetang, bahkan dirinya tidur di hutan dan baru keesokan paginya pulang ke kediamannya di desa Nyamuk," kata Junoto, Jumat (11/10/2018).
Baca Juga: Kapal Puskesmas Keliling Tenggelam di Anambas, 4 Orang Tewas
Setelah nahkoda kapal, Ibrahim, ditemukan, maka jumlah korban yang hilang tinggal satu orang, yaitu Raidah (25).
Raidah diketahui merupakan PNS Puskesmas Desa Nyamuk dan berprofesi sebagai bidan.
"Total penumpang yang berhasil dievakuasi ada 10 orang, dengan rincian 4 orang meninggal atas nama Varendra (2), Azhar (32), Najwa (6), dan Rindang (27) serta 6 orang selamat, yakni Kimbom (60), Eko Suroto (34), Syari Devi (27), Yuliana (30), Patra (4), dan Ibrahim (41)," paparnya.
Lebih jauh Kapolres Anambas AKBP Junoto mengatakan, untuk korban yang meninggal atas nama Rindang (27), berdasarkan permintaan pihak keluarganya akan diterbangkan ke Bekasi dan dikebumikan di sana.
Baca Juga: Satu dari 2 Korban Hilang Tenggelamnya Kapal Puskel di Anambas Selamat
Kapolres Anambas menjelaskan, saat melakukan evakuasi, seluruh penumpang tidak mengenakan jaket pelampung atau life jacket.
"Seharusnya seluruh penumpang mengenakan baju pelampung, sebab hal itu sudah merupakan hal yang wajib dilakukan apabila melakukan perjalanan laut," kata Kapolres Anambas.
"Kecelakaan laut ini disebabkan oleh faktor manusia yaitu kelebihan penumpang dan kelalaian penumpang tentang keselamatan individu (pemakaian pelampung) sehingga menyebabkan korban jiwa," katanya.
Terkait pemeriksaan Ibrahim, polisi masih menunggu kondisi nahkoda kapal itu membaik.
Baca Juga: Ditangkap Saat Pulang Kampung, Buronan Ini Bilang "Saya Kira Polisi Sudah Lupa"
Sumber: KOMPAS.com (Hadi Maulana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.