Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debit Air Menyusut 80 Persen, Warga Terancam Krisis Air Bersih

Kompas.com - 12/10/2018, 16:55 WIB
Amran Amir,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PALOPO, KOMPAS.com – Debit air baku Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mangkaluku (PDAMTM) Palopo, Sulawesi Selatan, terus menyusut dalam sebulan terakhir. Penyusutan terjadi hingga 80 persen akibat musim kemarau.

Direktur Operasional PDAM Tirta Mangkaluku Palopo, Hamid mengatakan, jika dalam dua pekan ke depan tidak ada hujan, maka warga akan mengalami krisis air bersih.

"Jika dalam 10 hingga 14 hari ke depan tidak ada hujan maka debit air akan semakin turun, maka krisis air bersih terjadi," katanya, Jumat (12/10/2018).

Baca juga: Warga Pulau Terpencil Minta Pemerintah Atasi Krisis Air Bersih

PDAM Tirta Mangkaluku Palopo mengandalkan 5 sumber air baku utama, yakni Instalasi Pengelolaan Air Minum (IPAM) I Mangkulu, IPAM II Latuppa, IPAM III Mangandang, IPAM IV Battang dan IPAM V Batupapan, namun kelima sumber air baku yang ada mengalami penurunan dari 60 hingga 80 persen.

“Mangkaluku dan Latuppa mengahasilkan 200 liter air bersih per detik, Mangandang 20 liter per detik, Batupapan dan Battang 50 liter per detik, jadi total keseluruhan PDAMTM Palopo menghasilkan 320 air per detik dan melayani jumlah pelanggan sebanyak 33.000," ucapnya.

Dari 33.000 pelanggan PDAMTM Palopo, sebanyak 31.000 di antaranya pelanggan aktif.

Baca juga: 700 KK di Kediri Alami Krisis Air Bersih akibat Kebakaran Hutan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com