Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu dari 2 Korban Hilang Tenggelamnya Kapal Puskel di Anambas Selamat

Kompas.com - 12/10/2018, 16:13 WIB
Hadi Maulana,
Khairina

Tim Redaksi

 ANAMBAS, KOMPAS.com - Ibrahim (41), satu dari dua korban yang hilang dari kecelakaan tenggelamnya kapal cepat Puskesmas Keliling (Puskel) Desa Nyamuk, Kecamatan Siantan, Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau (Kepri) saat betolak dari Tarempa menuju Desa Nyamuk berhasil ditemukan.

"Alhamdulillah berkat informasi dan kerjasama yang dilakukan antara Polres Anambas dan BNPP Natuna serta Lanal Tarempa, kami berhasil menemukan Ibrahim, nahkoda kapal cepat puskel tersebut," kata Kapolres Anambas AKBP Junoto, Jumat (12/8/2018).

Junoto mengatakan, Ibrahim ditemukan dalam kondisi selamat di kediamannya di Dusun Nyamuk, Kecamatan Siantan, Kabupaten Anambas.

"Pengakuan dari Ibrahim, dirinya berhasil selamat dengan cara berenang ke pinggir pantai Desa Aetang, bahkan dirinya tidur di hutan dan baru keesokan paginya pulang ke kediamannya di desa Nyamuk," kata Junoto menirukan ucapan Ibrahim.

Junoto juga mengatakan, saat ini Ibrahim mengaku ketakutan atas insiden ini, makanya dirinya tidak berani melaporkan dan melarang pihak keluarganya untuk memberitahukan bahwa dirinya selamat.

"Ibrahim diketahui selamat setelah personel Polres Anambas mendatangi kediaman korban guna melakukan pendataan, karena Ibrahim salah satu korban yang dinyatakan hilang dari insiden ini," jelasnya.

Baca juga: Kapal Puskesmas Keliling Tenggelam di Anambas, 4 Orang Tewas

Dengan ditemukannya Ibrahim, korban yang hilang tinggal satu orang atas nama Raidah (25) yang merupakan PNS Puskesmas Desa Nyamuk dan berprofesi sebagai bidan.

"Total penumpang yang berhasil dievakuasi ada 10 orang, dengan rincian 4 orang meninggal atas nama Varendra (2), Azhar (32), Najwa (6), dan Rindang (27) serta 6 orang selamat, yakni Kimbom (60), Eko Suroto (34), Syari Devi (27), Yuliana (30), Patra (4), dan Ibrahim (41)," paparnya.

Lebih jauh Junoto mengatakan, untuk korban yang meninggal atas nama Rindang (27), berdasarkan permintaan pihak keluarganya akan diterbangkan ke Bekasi dan dikebumikan di sana.

"Namun, untuk proses pemulangannya akan diurus pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Anambas yang sudah berkoordinasi lebih lanjut dengan pihak keluarga korban di Bekasi," ungkapnya.

Ditanyai apakah Ibrahim sudah diperiksa, Junoto mengaku sampai saat belum karena melihat kondisi kejiwaan Ibrahim belum stabil dan masih dihantui rasa ketakutan dari insiden ini.

Tidak Menggunakan Life Jacket

Kapolres Anambas menyayangkan keteledoran sejumlah penumpang dan nahkoda kapalnya. Sebab, saat dilakukan evakuasi, seluruh penumpang tidak mengenakan baju pelampung atau life jacket.

"Seharusnya seluruh penumpang mengenakan baju pelampung, sebab hal itu sudah merupakan hal yang wajib dilakukan apabila melakukan perjalanan laut," ungkap Junoto.

Saat insiden terjadi, Junoto mengaku cuaca di sekitar perairan dalam kondisi cerah dan aman dengan tinggi gelombang 0,1meter-1 meter, kecepatan angin 2-10 knot dan arah angin Timur-Barat daya.

"Kecelakaan laut ini disebabkan oleh faktor manusia yaitu kelebihan penumpang dan kelalaian penumpang tentang keselamatan individu (pemakaian pelampung) sehingga menyebabkan korban jiwa," jelasnya.

Kompas TV Selain barang logistik dan pangan, Polda Metro Jaya juga memberi sumbangan dana sebesar Rp 2 Miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com