Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Pulau Sapudi, Banyak Korban Gempa Sumenep Alami Patah Kaki

Kompas.com - 12/10/2018, 08:41 WIB
Aprillia Ika

Editor

SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo mengungkapkan akan membangun rumah sakit sementara di Pulau Sapudi lantaran banyak korban gempa alami patah kaki dan enggan dibawa ke Sumenep.

Para korban mengalami patah kaki karena tertimpa material rumah, pasca-gempa magnitudo 6,4 yang berpusat di timur laut Situbondo pada Kamis (11/10/2018) pukul 01.44 WIB.

Menurut Soekarwo yang langsung bertolak ke pulau ini pada Kamis, sebanyak 27 orang alami luka dan 3 orang meninggal akibat gempa. Daerah ini memerlukan tenaga medis, terutama ahli ortopedi dan bedah.

Hal itu diungkapkan oleh Soekarwo di Kantor Gubernur Jawa Timur, Jalan Pahlawan Surabaya, Kamis (11/10/2018), usai meninjau korban gempa di Pulau Sapudi, Sumenep.

Baca juga: Soekarwo: 3 Pekan, Perbaikan Rumah Rusak Akibat Gempa Rampung

"Kesehatan yang mendesak, semua yang sakit gak mau dibawa ke sumenep, makanya nanti disiapkan rumah sakit sementara di Sapudi," ujar Soekarwo, seperti dikutip dari Surya.co.id.

"Saya lihat di sana banyak yang menderita patah kaki atau tangan, jadi membutuhkan pelayanan ortopedi," ungkapnya.

Ratusan rumah rusak

Soekarwo mengungkapkan ada dua kecamatan di Pulau Sapudi, Sumenep, yang mengalami kerusakan rumah akibat gempa.

Dari dua kecamatan itu, di satu kecamatan terdapat 210 rumah rusak.
Menurut dia, Kecamatan Gayam Pulau Sapudi mengalami kerusakan terberat.

Di Kecamatan Gayam tercatat ada 30 rumah rusak berat, 80 rumah rusak sedang, dan 100 rumah rusak ringan. Selain itu, di Kecamatan Nunggunung terdapat 36 rumah rusak berat.

"Ada kakek dan cucunya yang meninggal akibat tembok roboh," ujar Pakde Karwo, Kamis (11/10/2018).

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Usai Tinjau Korban Gempa Sumenep, Soekarwo : Ada 210 Rumah Rusak, 3 Orang Meninggal, pada Kamis (12/10/2018)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com