Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Tanggul Lumpur Lapindo Ambles, Terkendala Volume Air dan Ketakutan Warga

Kompas.com - 11/10/2018, 18:49 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Reni Susanti

Tim Redaksi

"Sejauh ini sudah tidak ada air dan lumpur yang meluber. Petugas di lapangan juga mulai melakukan pengukuran tanggul yang ambles itu untuk dilakukan perbaikan," tuturnya.

Baca Juga: Perbaikan Tanggul Lumpur Lapindo yang Ambles Terkendala Volume Air

3. Perbaikan tanggul lumpur Lapindo di titik 67 terkendala volume air

Pada Rabu (10/10/2018), Humas PPLS, Hengky Listria Adi mengatakan, perbaikan tanggul ambles di titik 67 sudah dilakukan sejak Selasa (9/10/2018).

Namun, Hengki mengakui, perbaikan tersebut belum maksimal karena masih menunggu penurunan debit air di dalam kolam.

"Kami pastikan tanggul dalam kondisi aman. Jadi kami juga mengimbau kepada warga sekitar untuk tetap tenang," ungkap Hengky, Rabu (10/10/2018) siang.

"Perbaikan dan penguatan tanggul terus dilakukan sambil menunggu volume air di kolam menurun," tuturnya.

Sementara itu, langkah perbaikan tanggul yang sudah dilakukan adalah mengeruk bagian pinggir luar tanggul yang ambles kemudian mengawali peninggian dari sisi utara.

Baca Juga: Pemerintah Tolak Beri Ganti Rugi untuk 30 Pengusaha Korban Lumpur Lapindo

4. Rencana menurunkan volume air menurut PPLS

Heru Suwandi  berziarah kubur di tanggul penahan lumpur di lokasi yang diperkirakan sejajar dengan makam ayahnya yang terpendam lumpur Lapindo di Kecamatan Porong, Sidoarjo, Sabtu (6/4/2016). Sepuluh tahun sudah luberan lumpur merendam desanya dan membuat perubahan sosial bagi keluarga dan tetangga-tetangganya.KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA Heru Suwandi berziarah kubur di tanggul penahan lumpur di lokasi yang diperkirakan sejajar dengan makam ayahnya yang terpendam lumpur Lapindo di Kecamatan Porong, Sidoarjo, Sabtu (6/4/2016). Sepuluh tahun sudah luberan lumpur merendam desanya dan membuat perubahan sosial bagi keluarga dan tetangga-tetangganya.

Menurut PPLS, salah satu cara menurunkan volume air adalah dengan mengalirkan semua air dari pusat semburan lumpur ke arah selatan.

Air dilarikan dengan overflow ke titik 42 di Glagaharum kemudian dipompa ke atas untuk selanjutnya dialirkan ke Sungai Porong menggunakan kapal keruk yang ada di sana.

"Dengan begitu, diharapkan kondisi air di sisi utara atau sekitar tanggul yang sedang diperbaiki bisa terus menurun," beber Hengki.

Dalam kesempatan tersebut, Hengki menegaskan, tidak ada lagi air dan lumpur yang meluber keluar tanggul seperti kejadian Jumat (5/10/2018) dan kondisi tanggul aman. 

Baca Juga: Sudah Bayar Rp 3,8 Triliun untuk Korban Lumpur Lapindo, Pemerintah Masih "Utang" Rp 64 Miliar

Sumber: KOMPAS.com (Caroline Damanik)/ Surya.co.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com