Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nihil Aktivitas Vulkanik, Darwin VAAC Koreksi Laporan Gunung Salak Meletus

Kompas.com - 11/10/2018, 05:36 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Darwin Volcanic Ash Advisory Centre (VAAC) telah mengkoreksi pernyataan sebelumnya terkait informasi bahwa Gunung Salak yang berada di perbatasan Kabupaten Bogor-Kabupaten Sukabumi telah mengalami erupsi, Rabu (10/10/2018).

Dalam pernyataannya itu, Darwin VAAC mengkoreksi hal itu bahwa tidak ada sebaran abu vulkanik dari daerah di sekitar Gunung Salak. Penerbangan aman.

Hal tersebut juga diperkuat oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Berdasarkan pantauan visual, instrumentasi dan observasi lapangan, menunjukkan tidak ada aktivitas vulkanik yang menunjukkan adanya letusan Gunung Salak.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, tidak ada peningkatan aktivitas vulkanik di Gunung Salak.

Baca juga: Tanggapan Lengkap PVMBG soal Isu Erupsi Gunung Salak

Sutopo menjelaskan, hasil observasi lapangan yang dilakukan secara langsung, tidak teramati adanya jatuhan atau hujan abu vulkanik.

Selain itu, tidak terdengar suara dentuman baik di wilayah puncak Gunung Salak maupun di sekitar lerengnya, seperti di wilayah Taman Nasional Cidahu.

"Status Gunung Salak masih normal (level I). Tidak ada letusan dari Gunung Salak. Gunung Salak aman," kata Sutopo, dalam rilisnya, Rabu malam.

Dirinya pun mengimbau agar masyarakat tetap tenang. Pihaknya menjamin akan memberikan informasi kepada seluruh pihak jika ada peningkatan status gunung api.

"Masyarakat tidak usah takut. Aktivitas vulkanik gunung api dapat dikenali tanda-tandanya sebelum meletus," sebutnya. 

Baca juga: Gunung Salak Dikabarkan Erupsi, PVMBG Beri Penjelasan

"Sekali lagi, saya sampaikan bahwa Gunung Salak tidak meletus. Aman dan status Normal. VAAC Darwin juga sudah mengkoreksi bahwa tidak ada letusan Gunung Salak," tambah dia.

Sementara, Humas Taman Nasional Gunung Halimun-Salak (TNGHS) Erlan mengatakan, berdasarkan pengamatan di lapangan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda atau aktivitas yang signifikan di Gunung Salak.

"Nggak ada kabar soal itu. Biasanya BMKG juga ngasih kontak kalau ada aktifitas. Jangankan aktivitas meletus, aktivitas cuaca ekstrem saja ngasih kabar," ucap Erlan, saar dikonfirmasi.

Informasi mengenai kabar Gunung Salak erupsi bermula dari laporan VAAC Darwin yang menyatakan Gunung Salak meletus berdasarkan pantauan satelit Himawari, sehingga akan menggangu penerbangan pesawat terbang.

Menurut mereka, tanda erupsi itu berupa asap setinggi 50.000 kaki dari puncak.

Jika terbukti benar, maka itu akan menjadi erupsi pertama Gunung Salak dalam 80 tahun. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com