Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Korban Gempa hingga Tinggi Tsunami di Palu, Ini Faktanya

Kompas.com - 10/10/2018, 19:30 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban gempa Donggala dan tsunami Palu menjadi 2.045 orang. Data tersebut tercatat per tanggal 10 Oktober 2018, pukul 13.00 WIB.

Fakta terkini lainnya adalah ketinggian tsunami yang terjadi pada Jumat (28/9/2018) mencapai 11,3 meter.

Selain itu, BNPB menjelaskan, jenazah yang ditemukan lebih dari 14 hari akan rentan membawa bibit penyakit. Besok, Kamis (11/10/2018) proses evakuasi akan dihentikan. 

Inilah sejumlah deretan fakta yang layak Anda tahu tentang bencana alam di Sulawesi Tengah.

1. Update jumlah korban gempa dan tsunami 2.045 orang

Warga mengidentifikasi jenasah korban gempa yang ditemukan di Perumnas Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (6/10/2018). Gempa bumi Palu dan Donggala bermagnitudo 7,4 mengakibatkan sedikitnya 925 orang meninggal dunia dan 65.733 bangunan rusak.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Warga mengidentifikasi jenasah korban gempa yang ditemukan di Perumnas Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (6/10/2018). Gempa bumi Palu dan Donggala bermagnitudo 7,4 mengakibatkan sedikitnya 925 orang meninggal dunia dan 65.733 bangunan rusak.

Jumlah korban meninggal dunia akibat bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah, per 10 Oktober 2018 pukul 13.00 WIB, meningkat menjadi 2045 orang.

Jumlah tersebut terdiri dari 1.636 orang dari Kota Palu, 171 orang dari Donggala, Sigi 222 orang, Parigi Moutong 15 orang, dan Pasang Kayu Sulawesi Barat 1 orang.

"Awalnya kami menduga Donggala yang paling parah karena pusat gempa ada di sana. Tapi ternyata yang paling parah Kota Palu, dan itu akibat tsunami," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Rabu (10/10/2018).

Baca Juga: Korban Meninggal akibat Bencana di Sulteng Bertambah Jadi 2.045 Orang

2. Titik tertinggi tsunami 11,3 meter dan terendah 2,2 meter

IlustrasiStockSnap/Pixabay Ilustrasi

Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, titik tertinggi tsunami tercatat 11,3 meter, terjadi di Desa Tondo, Palu Timur, Kota Palu.

Sedangkan titik terendah tsunami tercatat 2,2 meter, terjadi di Desa Mapaga, Kabupaten Donggala.

Baik di titik tertinggi maupun titik terendah, tsunami menerjang pantai, menghantam permukiman, hingga gedung-gedung dan fasilitas umum.

"Dengan kekuatan cukup besar, tsunami datang dari sekitar Teluk Palu, menerjang pantai dan menghantam permukiman juga bangunan-bangunan lainnya," kata Sutopo di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Rabu (10/10/2018).

Baca Juga: Tsunami Tertinggi di Palu Capai 11,3 Meter

3. Tim kesehatan semprotkan zat anti virus di lokasi bencana

Seorang petugas Kementerian Kesehatan melakukan penyemprotan di Posko Basranas Petobo, Palu, Sulawesi Tengah guna mencegah penyebaran virus dari mayat. Rabu, (10/10/2018).KOMPAS.com / ABDUL HAQ Seorang petugas Kementerian Kesehatan melakukan penyemprotan di Posko Basranas Petobo, Palu, Sulawesi Tengah guna mencegah penyebaran virus dari mayat. Rabu, (10/10/2018).
 

Petugas Kementerian Kesehatan melakukan penyemprotan zat pembunuh virus di sejumlah lokasi pencarian jenazah korban gempa dan tsunami.

Hal ini dilakukan guna mencegah penyebaran virus mematikan yang berasal dari mayat manusia.

Tampak petugas menyisir dan meyemprot posko Basarnas di Desa Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Palu pada pukul 09.00 Wita Rabu, (10/10/2018).

"Hal ini kami lakukan guna mencegah penyebaran virus yang berasal dari mayat. Sebab jika itu menyebar ke makanan akan berakibat mematikan bagi petugas SAR maupun warga," kata Eko Budiyanto, salah seorang staf Kementerian Kesehatan yang dikonfirmasi Kompas.com.

Baca Juga: Cegah Penularan Virus dari Mayat, Petugas Sisir Lokasi Gempa Palu

4. Doa bersama sebelum evakuasi dihentikan

Tim SAR menemukan korban hilang akibat gempa bumi di Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10/2018). Petobo menjadi salah satu wilayah yang paling parah terdampak gempa karena dilalui sesar Palu Koro.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Tim SAR menemukan korban hilang akibat gempa bumi di Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10/2018). Petobo menjadi salah satu wilayah yang paling parah terdampak gempa karena dilalui sesar Palu Koro.

Berakhirnya masa evakuasi korban bencana Sulteng akan ditutup dengan acara doa bersama di tiga wilayah yang diperkirakan masih terdapat ribuan korban hilang tertimbun reruntuhan bangunan dan lumpur, yaitu Kelurahan Balaroa, Petobo, dan Jono Oge.

"Jadwal detail saya belum dapat, tapi akan dilakukan doa bersama di sana, di tiga lokasi tersebut," kata Sutopo.

Sutopo menambahkan, meski pencarian korban dihentikan besok Kamis (11/10/2018), masa tanggap darurat bencana belum tentu dihentikan juga besok. Keputusan tersebut hingga saat ini sedang dibahas pihak terkait.

Seperti diketahui, gempa bermagnitudo 7,4 dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah, Jumat (8/10/2018) mengakibatkan 2.045 korban meninggal dunia, 671 orang hilang dan 10.679 jiwa luka berat.

Tercatat pula, 82.775 warga mengungsi di sejumlah titik. Tak hanya itu, sebanyak 67.310 rumah dan 2.736 sekolah rusak. Serta terdapat 20 fasilitas kesehatan dan 12 titik jalan rusak berat.

Baca Juga: Jokowi Berterima Kasih ke Perguruan Tinggi yang Bantu Korban Bencana Sulteng

 

Sumber: KOMPAS.com (Ihsanuddin, Abdul Haq, Fitria Chusna Farisa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com