Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Umi, Penderita Bipolar yang Tak Ingin Repotkan Keluarga

Kompas.com - 10/10/2018, 17:42 WIB
Markus Yuwono,
Reni Susanti

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Hari kesehatan Mental yang diperingati 10 Oktober, menjadi titik awal agar masyarakat dan pemerintah bisa meningkatkan perhatian kepada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Sebab, dengan penanganan kesehatan yang benar bisa menyembuhkan ODGJ.

Salah seorang pasien penderita bipolar, Umi Mahmudah menceritakan pengalamannya menderita bipolar. 

Bipolar merupakan kondisi kesehatan mental seseorang yang menyebabkan perubahan suasana hati ekstrem.

Baca juga: Tertarik Membeli Lukisan ODGJ di Halte Harmoni, Warga Bisa Hubungi Pihak RS

 

Sebagai salah satu penderita gangguan kejiwaan, dirinya harus rutin berobat. Diakuinya, berbagai permasalahan melatarbelakangi penyakit yang dideritanya, mulai masalah rumah tangga, hingga masalah pendidikan yang tidak bisa menyelesaikan kuliah.

Awalnya, dirinya berobat di salah satu rumah sakit swasta. Lalu pindah ke Rumah Sakit Jiwa Grhasia, Sleman. Sampai saat ini pun dirinya masih rutin kontrol dan mengkonsumsi obat.

"Jadi kalau saya itu menderita bipolar. Saat seneng, ya senang banget. Sedih, rasanya sedih banget," katanya ditemui seusai menjadi pembicara dalam seminar Peringatan Hari Kesehatan Mental di bangsal Sewokoprojo, Wonosari, Gunungkidul, Rabu (10/10/2018). 

Selama gangguan bipolar, dia mengaku mempelajari diri sendiri, dan mencari solusi terkait dengan penyakit yang dideritanya.

Baca juga: Ekspresi ODGJ Dituangkan Dalam Lukisan yang Dipajang di Halte Harmoni

 

"Harus move on dari permasalahan. Semangatnya tidak boleh merepotkan keluarga, harus melayani diri sendiri. Nanti jika bertambah parah mengganggu kenyamanan keluarga dan masyarakat," bebernya.

Untuk itu, dirinya aktif dengan berbagai kegiatan. Mulai dari kegiatan sosial bersama pusat rehabilitasi Yayasan Kristen Untuk Kesehatan Umum (YAKKUM), hingga kegiatan lainnya.

Untuk mengisi waktu dan perekonomian keluarganya, Umi berjualan online dan kegiatan lainnya.

"Dengan kegiatan yang kita ikuti bisa menggali potensi diri sendiri, sehingga bermanfaat bagi orang lain," kata ibu satu orang anak ini.

Minimnya Fasilitas

Kepala Seksi Kesehatan Rujukan & Kesehatan Khusus Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Gregorius Anung Trihadi menyampaikan, pelayanan yang tidak paripurna dalam penanganan kesehatan jiwa akan berdampak pada pemasungan.

Pemasungan tak hanya dikurung, tetapi membatasi interaksi dengan lingkungan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com