KOMPAS.com - Grup Facebook (FB) beranggotakan pelajar SMP dan SMA asal Kota Garut membuat heboh. Pasalnya, grup beranggotakan ribuan siswa SMP-SMA itu adalah grup gay atau homoseksual.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merasa prihatin atas terkuaknya kasus tersebut.
Selain di Garut, KPAID Tasikmalaya juga menemukan grup FB gay di wilayah Singaparna, Tasikmalaya. Jumlah anggotanya cukup fantastis, kurang lebih 1.200 orang.
Berikut fakta yang terungkap dari kasus tersebut.
Soni MS, Ketua Garut Education Watch mengatakan, jumlah anggota di grup FB tersebut sudah mencapai 2600 orang lebih. Hal itu membuat dirinya prihatin.
"Jelas prihatin, apalagi melihat anggota grup ini yang ternyata cukup banyak juga," katanya.
Menurut Soni, kasus ini harus menjadi tanggung jawab semua pihak, mulai dari pemerintah, aparat penegak hukum, ulama dan semua elemen masyarakat.
"Meski nama grupnya menyangkut-nyangkut SMP dan SMA, tapi ini jadi tanggung jawab semua, bukan hanya Disdik," katanya.
Sementara itu, pihak kepolisian tengah menyelidiki dan mendalami kasus tersebut.
Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna mengaku sudah menerima informasi tentang hal tersebut.
"Iya (sudah tahu), kami lagi penyelidikan, pasti kami selidiki ini," katanya saat ditemui Jumat (5/10/2018) malam.
Baca Juga: Grup FB Gay Siswa SMP-SMA Hebohkan Warga Garut
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil prihatin, apalagi anggota grup tersebut diduga beranggotakan para pelajar SMP dan SMA di Garut. Ridwan pun meminta Bupati Garut untuk segera menindaklanjuti temuan tersebut.
"Iya saya prihatin. Saya mau kontak Bupati Garut memetakan dulu masalahnya, saya komitmen untuk memberantas hal-hal begitu, apalagi di level usia pelajar," ujar Emil, sapaan akrabnya, Rabu (10/10/2018).
Emil mengaku belum bisa berkomentar banyak soal temuan tersebut lantaran belum mendapat laporan rinci.
"Karena saya belum ada datanya baru baca (di berita) online, jadi saya mohon izin belum bisa komentar banyak. Hari ini saya mau kontak Bupati Garut untuk minta data dan setelah itu ada, saya kabari rencana tindakannya," jelas Emil
Baca Juga: Kasus Grup FB Gay di Garut, Ridwan Kamil Prihatin
Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya juga menemukan grup FB untuk gay asal Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.
Dari pantauan KPAID, perbincangan yang ada di dalam grup tidak hanya masalah hubungan sesama jenis, tetapi juga ada transaksi dan tawar menawar sebuah hubungan.
Pihak KPAID segera berkoordinasi dengan pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tasikmalaya dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) setempat.
"Karena kondisi ini sangat memprihatinkan, kami pun langsung berkoordinasi dengan MUI dan FKUB. Kami pun akan mengambil langkah untuk melaporkannya ke Polres Tasikmalaya," tambah dia.
Sementara itu, Ketua FKUB Kabupaten Tasikmalaya Edeng Zainal Abidin, mengaku akan mendampingi langsung untuk melaporkan temuan ini bersama KPAID ke Polres Tasikmalaya.
"Ini jelas sangat mengkhawatirkan dan kami dari KPAID akan bersama melapor ke Polres Tasikmalaya," ungkap dia.
Baca Juga: KPAID Tasikmalaya Temukan Grup FB Gay Singaparna dengan 1.200 Anggota
Sumber: (Dendi Ramdhani, Ari Maulana Karang)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.