Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Fakta Kasus Grup FB Gay di Garut dan Tasikmalaya, Anggotanya Ribuan hingga Tanggapan Ridwan Kamil

Kompas.com - 10/10/2018, 16:27 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Grup Facebook (FB) beranggotakan pelajar SMP dan SMA asal Kota Garut membuat heboh. Pasalnya, grup beranggotakan ribuan siswa SMP-SMA itu adalah grup gay atau homoseksual.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merasa prihatin atas terkuaknya kasus tersebut.

Selain di Garut, KPAID Tasikmalaya juga menemukan grup FB gay di wilayah Singaparna, Tasikmalaya. Jumlah anggotanya cukup fantastis, kurang lebih 1.200 orang. 

Berikut fakta yang terungkap dari kasus tersebut.

1. Jumlah anggota grup FB gay di Garut capai 2.600 orang

Ilustrasi media sosialTHINKSTOCKS/NICO ELNINO Ilustrasi media sosial

Soni MS, Ketua Garut Education Watch mengatakan, jumlah anggota di grup FB tersebut sudah mencapai 2600 orang lebih. Hal itu membuat dirinya prihatin.

"Jelas prihatin, apalagi melihat anggota grup ini yang ternyata cukup banyak juga," katanya.

Menurut Soni, kasus ini harus menjadi tanggung jawab semua pihak, mulai dari pemerintah, aparat penegak hukum, ulama dan semua elemen masyarakat.

"Meski nama grupnya menyangkut-nyangkut SMP dan SMA, tapi ini jadi tanggung jawab semua, bukan hanya Disdik," katanya.

Sementara itu, pihak kepolisian tengah menyelidiki dan mendalami kasus tersebut.

Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna mengaku sudah menerima informasi tentang hal tersebut.

"Iya (sudah tahu), kami lagi penyelidikan, pasti kami selidiki ini," katanya saat ditemui Jumat (5/10/2018) malam.

Baca Juga: Grup FB Gay Siswa SMP-SMA Hebohkan Warga Garut

2. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil prihatin

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Senin (8/10/2018).KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Senin (8/10/2018).

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil prihatin, apalagi anggota grup tersebut diduga beranggotakan para pelajar SMP dan SMA di Garut. Ridwan pun meminta Bupati Garut untuk segera menindaklanjuti temuan tersebut.

"Iya saya prihatin. Saya mau kontak Bupati Garut memetakan dulu masalahnya, saya komitmen untuk memberantas hal-hal begitu, apalagi di level usia pelajar," ujar Emil, sapaan akrabnya, Rabu (10/10/2018).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com