Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Baru Dugaan Suap Bupati Malang, Adakan Pertemuan Tertutup hingga Komentar Soekarwo

Kompas.com - 10/10/2018, 07:32 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pascapenggeledahan kantor dan rumah pribadi Bupati Malang Rendra Kresna, penyidik KPK menggeledah kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Malang dan sejumlah kantor lainnya di Malang, Selasa (9/10/2018). 

Penggeledahan tersebut diduga terkait kasus gratifikasi proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) pendidikan 2011 yang diterima oleh Rendra Kresna. 

Berikut sejumlah fakta baru terkait kasus tersebut.

1. KPK geledah kantor BKD Kabupaten Malang

Pintu gerbang Pendopo Agung Kabupaten Malang, Senin (8/10/2018) malamKOMPAS.com/ANDI HARTIK Pintu gerbang Pendopo Agung Kabupaten Malang, Senin (8/10/2018) malam

Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah Kantor BKD Kabupaten Malang yang berada di dalam komplek Pendopo Agung Kabupaten Malang, Jalan KH Agus Salim Nomor 7 Kota Malang, Selasa (9/10/2018).

Penggeledahan dilakukan dari pukul 17.30 WIB hingga 18.30 WIB. Kepala BKD Kabupaten Malang, Norman Ramdansyah mengatakan, penyidik memeriksa sejumlah dokumen, namun tidak menyitanya. 

Salah satu dokumen yang diperiksa adalah dokumen kepegawaian yang meliputi kenaikan pangkat, pensiun, dan kenaikan gaji berkala.

"Semua dokumen yang dianggap perlu oleh tim KPK dilihat semua. Terkait dengan pekerjaan saya kan, kenaikan pangkat, pensiun, kenaikan gaji berkala," katanya.

Semua dokumen diperiksa, baik yang berupa hard file atau soft file.

Baca Juga: Dugaan Suap Bupati Malang, KPK Periksa Dokumen Kepegawaian

2. KPK geledah kantor BPKAD dan Dinas Pendidikan Malang

Salah satu penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat menggeledah kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Malang, Selasa (9/10/2018).KOMPAS.com/ANDI HARTIK Salah satu penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat menggeledah kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Malang, Selasa (9/10/2018).

Selain kantor BKD, tim penyidik KPK juga menggeledah kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Malang di komplek Pendopo Agung Kabupaten Malang.

Dalam waktu bersamaan, kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Malang dan Kantor Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Malang yang ada di Kepanjen, juga digeledah KPK.

Untuk penggeledahan BPKAD, 8 penyidik KPK datang sekitar pukul 12.00 WIB. Mereka langsung memasuki ruang sekretariat BPKAD, kemudian menggeledah ruangan kepala BPKAD dan sejumlah ruang kepala bidang.

Baca Juga: Bupati Malang Diduga Terima Gratifikasi, KPK Geledah Sejumlah Kantor

3. Penjelasan KPK atas penggeledahan di Malang

Juru Bicara KPK Febri DiansyahDYLAN APRIALDO RACHMAN/KOMPAS.com Juru Bicara KPK Febri Diansyah

Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, mengatakan, pihaknya menggeledah empat lokasi di wilayah Malang, Jawa Timur, pada hari Senin (8/10/2018). Keempat lokasi itu adalah pendopo Bupati Malang, kantor dan rumah pihak swasta, serta rumah pegawai negeri sipil (PNS).

"Dari penggeledahan tersebut disita sejumlah dokumen terkait perkara. Hari ini tim masih ada kegiatan penindakan lainnya," kata Febri dalam keterangan tertulis, Selasa (9/10/2018).

Baca Juga: Geledah 4 Lokasi di Malang, KPK Sita Dokumen-dokumen

4. Gubernur Soekarwo menunggu proses hukum

Gubernur Jawa Timur Soekarwo, usai menghadiri acara penyampaian visi misi Bupati-Wakil Bupati Jombang periode 2018 - 2023 dalam rapat paripurna yang digelar DPRD Jombang, Selasa (02/10/2018).KOMPAS.com/Moh. Syafii Gubernur Jawa Timur Soekarwo, usai menghadiri acara penyampaian visi misi Bupati-Wakil Bupati Jombang periode 2018 - 2023 dalam rapat paripurna yang digelar DPRD Jombang, Selasa (02/10/2018).

Bupati Kabupaten Malang Rendra Kresna mengaku telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK terkait Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan 2011.

Menurut Gubernur Jawa Timur Soekarwo, kepastian status tersanka Rendra, tetap menunggu informasi dari aparat hukum.

"Semua negara hukum itu diserahkan pada fungsi negara hukum. Karena itu kita tunggu perkembangan dari negara hukum itu (KPK)," ucap Soekarwo, Selasa (9/10/2018).

"Kita serahkan ke (KPK), eksekutif tidak boleh intervensi hukum," tuturnya.

Gubernur Jawa Timur tersebut mengaku tidak mau terburu-terburu menunjuk pelaksana tugas (plt) bupati Malang.

Baca Juga: Soekarwo Tunggu Perkembangan Kasus Suap Bupati Malang

5. Bupati Malang gelar pertemuan tertutup

Bupati Malang Rendra Kresna saat memberikan keterangan usai rumah dinasnya di Pendopo Kabupaten Malang digeledah KPK, Senin (8/10/2018)KOMPAS.com/ANDI HARTIK Bupati Malang Rendra Kresna saat memberikan keterangan usai rumah dinasnya di Pendopo Kabupaten Malang digeledah KPK, Senin (8/10/2018)

Saat tim penyidik KPK menggeledah sejumlah kantor kepegawaian di Malang, Bupati Rendra Kresna mengaku sudah mengetahui statusnya adalah tersangka dalam kasus dugaan menerima gratifikasi proyek DAK 2011.

Untuk itu, pada hari Selasa (9/10/2018), Bupati Malang tersebut mengelar pertemuan tertutup bagi media selama 40 menit bersama jajarannya.

Setelah pertemuan, Bupati Malang enggan memberikan penjelasan detail terkait pertemuan bersama jajarannya tersebut.

Baca Juga: Setelah Mengaku Jadi Tersangka KPK, Bupati Malang Kumpulkan Bawahannya

Sumber: KOMPAS.com (Andi Hartik, Ghinan Salman)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com