Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Animals Warrior, Bergerak Selamatkan Satwa Korban Bencana di Palu

Kompas.com - 09/10/2018, 15:41 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

PALU, KOMPAS.comBencana gempa, likuefaksi, dan tsunami yang memporakporandakan sebagian wilayah Sulawesi Tengah akhir bulan September lalu, memberi dampak bukan hanya pada kehidupan masyarakat.

Ratusan atau bahkan ribuan binatang yang terdapat di lokasi bencana juga merasakan akibatnya. Para binatang itu ditinggal mengungsi atau bahkan meninggal oleh tuannya, tidak mendapatkan makanan berhari-hari, dan sebagainya.

Sementara bantuan yang datang hampir semuanya ditujukan untuk memperhatikan keselamatan dan kesejahteraan manusia, bukan binatang.

Untuk itu, Animals Warrior diterjunkan ke daerah-daerah bencana, termasuk Palu.

Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Koordinator Tim Animals Warrior, Daniek Hendarto, timnya sudah ada di Palu sejak Selasa (2/10/2018) lalu.

Animals Warrior adalah satu program hasil kerja sama Centre for Orangutan Protection dan Animal Indonesia didukung oleh The International Fund for Animal Welfare (IFAW).

"Sejauh ini kami sudah melakukan feeding sekitar 250 satwa termasuk anjing dan kucing. Kami juga membantu mengambil alih pemberian pakan dan perawatan satwa sitaan yang ada di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Palu," kata Daniek Selasa (9/10/2018) siang.

Baca juga: Langka, Kawanan Rusa Berkeliaran di Kota Palu Pascagempa

Salah satu tim Animals Warrior memberi pakan kepada satwa liar di BKSDA Palu.Animals Warrior/ Daniek Hendarto Salah satu tim Animals Warrior memberi pakan kepada satwa liar di BKSDA Palu.
Binatang yang terdapat di BKSDA adalah satwa-satwa sitaan negara, berupa kakaktua, burung maleo, buaya, burung elang, dan sebagainya dengan kondisi terkandang dan belum mendapat makanan juga perawatan semenjak bencana melanda.

Selain itu, Tim Animals Warrior juga akan mendatangi Taman Hutan Rakyat (Tahura) yang ada di Kota Palu. Berdasarkan informasi masyarakat di sana, terdapat empat ekor macaca tongkeano, yaitu kera berjambul endemik Sulawesi.

"Karena memang saat bencana terjadi, fokus pemerintah, semua bantuan itu untuk manusia. Untuk rescue, untuk dropping semuanya. Dan untuk satwa ini memang belum ada," kata dia.

Baca juga: Cerita Korban Tsunami Palu-Donggala: Saat Berduka, Rumah Malah Dijarah

Daniek menyebutkan, kebanyakan binatang yang mereka jumpai ada dalam kondisi kurus, kekurangan makanan.

"Yang jelas kalau untuk yang kucing kebanyakan kasusnya, dia sudah beberapa hari tidak makan, kondisinya sudah kurus-kurus, terlihat mengais-ngais di area tersebut," ujarnya.

"Kalau untuk satwa liar (di BKSDA) dia lebih tidak bebas, tertahan, tidak ada akses keluar, tapi semuanya selamat sih, dan bisa tertolong, sampai saat ini masih bisa bertahan dengan baik," kata Daniek.

Daniek bersama lima anggota tim lainnya berkantor di BKSDA yang sementara ini belum berfungsi normal karena sebagian besar stafnya masih terdampak bencana.

Animals Warrior memberi makan anjing-anjing kecil di salah satu wilayah di Palu.Animals Warrior/ Daniek Hendarto Animals Warrior memberi makan anjing-anjing kecil di salah satu wilayah di Palu.

Terdapat beberapa titik bencana yang menjadi tujuan pelayanan dari Animals Warrior, antara lain Petobo, Balaroa, area Pantai Talise, dan Donggala yang terdampak cukup parah.

Sistem kerja yang dilakukan adalah memberi pakan secara bergilir di blok-blok wilayah tersebut.

"Jadi kami berurut. Nanti kalau urutan itu sudah berada di akhir, kami akan kembali ke pertama. Karena memang ini kan sistem bantuannya bantuan darurat, kami mencoba sedikit-sedikit, tapi semuanya dapat," ujar Daniek.

Pakan yang diberikan berupa makanan kering dan basah. Untuk makanan kering dikirim dari Makassar. Sementara, makanan basah seperti buah-buahan, didapat dari kota terdekat di sekitar Palu.

"Kalau untuk anjing kucing, kami pakai pakan kering sama pakan basah. Pakan basah ini biasa kami pakai untuk kondisi satwa yang sudah lemah, membutuhkan suplai asupan yang cukup," ucap Daniek.

Pakan-pakan ini didapatkan dari donasi masyarakat yang menyumbang, baik dalam bentuk makanan kering, maupun uang. Tim Animals Warrior akan berada di Palu sampai tanggap bencana tanggal 11 Oktober 2018.

"Kalau nanti kondisinya masih memerlukan tim kami untuk tinggal membantu satwa yang terdampak, kami akan memperpanjang dan menambah kloter tim yang nanti akan diberangkatkan menjadi tim susulan untuk bekerja di sini," kata Daniek.

Animals Warrior terbentuk sejak 2010 dan sudah beberpa kali terlibat dalam upaya penyelamatan dan perawatan satwa korban bencana di beberapa wilayah.

"Kami mulai tahun 2010 di letusan Gunung Merapi, terus Gunung Sinabung, letusan Gunung Kelud, gempa bumi di Aceh, terus ada di tanah longsor Banjarnegara, jadi sudah ada serangkaian kegiatan yang kita lakukan," tuturnya.

Animals Warrior, merupakan program khusus yang bergerak untuk perlindungan satwa. Jadi ketika ada bencana mereka mencoba untuk membantu dengan kemampuan yang dimiliki, membantu satwa.

"Ketika ada bencana terjadi, ada makhluk lain yang juga membutuhkan pertolongan yang sama, tidak hanya manusia saja," kata Daniek.

.

.

.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com