Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenag Bentuk Tim Tanggap Darurat Gempa Palu

Kompas.com - 09/10/2018, 13:58 WIB
Andi Hartik,
Khairina

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saifuddin membentuk tim tanggap darurat untuk kejadian gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Hal itu untuk menangani dampak gempa yang berkaitan dengan lembaganya.

"Kemenag sudah membentuk tim tanggap darurat, terkait dengan kejadian di Sulawesi Tengah. Sebelumnya tim tanggap darurat juga telah dibentuk untuk yang NTB yang Lombok," katanya saat menghadiri The 3th International Conference on University Community Engagement 2018 di UIN Maulana Malik Ibrahim, Kota Malang, Senin (8/10/2018).

Dikatakannya, tim tanggap darurat Kemenang itu melakukan tiga tahapan terkait penanganan bencana di Sulawesi Tengah. Salah satunya adalah memenuhi kebutuhan pokok yang dibutuhkan oleh korban bencana.

"Pertama yang sifatnya darurat, untuk kasus Lombok ini sudah dilalui. Kalau untuk yang Sulteng masih dalam fase kedaruratan ini. Jadi bagaimana untuk memberikan kebutuhan pokok masyarakat yang terdampak dari peristiwa alam gempabumi dan tsunami di Sulawesi Tengah," ungkapnya.

Baca juga: [HOAKS] Surat Pendataan Guru Madrasah Mengatasnamakan Kemenag

Berikutnya, tim tanggap darurat itu akan mengidentifikasi pegawai Kemenag yang menjadi korban.

Selain itu, tim juga akan mengidentifikasi bangunan - bangunan rusak yang terkait dengan Kementerian Agama. Seperti lembaga pendidikan di bawah Kemenag, sejumlah Kantor Urusan Agama (KUA), serta rumah ibadah.

"Yang kedua, nanti kami akan melakukan tahap identifikasi. Ini lah yang dalam minggu depan sudah kami mulai di Sulteng. Jadi kami akan melakukan pendataan terkait dengan ASN Kemenag yang terdampak dari peristiwa alam itu. Lalu lembaga-lembaga pendidikan, pesantren, madrasah, termasuk IAIN di Palu dan yang lain. Kanto KUA, rumah-rumah ibadah dan sebagainya itu kami lakukan pendataan," jelasnya.

Setelah identifikasi selesai, tim tanggap darurat akan melakukan tahapan berikutnya yakni proses rehabilitasi. Sejumlah bangunan yang rusak itu akan dibangun kembali sehingga aktivitas masyarakat di daerah terdampak gempa seperti Palu, Donggala dan Sigi bisa normal kembali.

"Setelah itu barulah kami melakukan tahap ke rehabilitasi dan rekonstruksi. Jadi membangun kembali, sehingga kemudian suasana atau kondisi normal bisa segera diwujudkan di tengah-tengah masyarakat Sulteng," ungkapnya.

Kompas TV Kemenag mendengarkan sejumlah masukan terkait penyelenggaraan haji tahun 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com