Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Meninggalnya Juru Parkir di Palembang, 18 Polisi Diperiksa hingga Dugaan Salah Prosedur

Kompas.com - 09/10/2018, 10:09 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Diduga terkena peluru 'nyasar' seorang oknum polisi, seorang juru parkir di Palembang meninggal dunia setelah lehernya diterjang timah panas.

Pihak keluarga korban segera melaporkan kejadian tersebut di Mapolda Sumatera Selatan untuk meminta keadilan.

Sementara itu, Kapolda menegaskan akan mengusut dan memberi sanksi tegas terhadap anak buahnya apabila terbukti melakukan kesalahan.

Berikut fakta yang harus Anda ketahui dari kasus tersebut 'salah tembak' tersebut.

1. Kronologi penggrebekan yang menewaskan warga kampung

Ilustrasi penangkapan terduga teroris.KOMPAS/LUCKY PRANSISKA Ilustrasi penangkapan terduga teroris.

Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, mengatakan, 14 polisi dari Polsek Pemulutan melakukan penggrebekan sebuah rumah biliar di Jalan KH Azhari Palembang pada hari Senin (8/10/2018) pukul 04.00 dini hari.

Polisi saat itu hendak menangkap DPO (daftar pencarian orang) kasus pembunuhan bernama Soleh alias Mamang. Soleh menjadi buron setelah melakukan pembunuhan pada hari Rabu (3/10/2018) lalu.

Setelah menerima informasi keberadaan Soleh ada di lokasi rumah biliar, polisi segera melakukan penggrebekan.

Saat polisi datang, pengunjung di dalam rumah biliar panik. Sejumlah pengujung juga sempat mengancam polisi dengan senjata tajam. Melihat situasi semakin tak terkendali, akhirnya polisi melepaskan tembakan peringatan.

“Ketika itu, semuanya pada kabur. Menurut anggota, ada juga suara tembakan dari sisi lain. Belum diketahui tembakan itu dari siapa, apakah warga atau polisi, itu yang masih kami selidiki,” kata Zulkarnain.

Baca Juga: Juru Parkir Tewas Tertembak Saat Polisi Tangkap Buronan Kasus Pembunuhan

2. Korban ditemukan 100 meter dari lokasi penggrebekan

Penggrebekan polisi tersebut ternyata membuat seorang warga di sekitar rumah biliar bernama Ariansyah alias Ari (23), meninggal dunia. Pasalnya, leher sebelah kiri korban terkena peluru. 

Jenazah Ari ditemukan keluarga pada pukul 06.30 WIB di sekitar 100 meter dari rumah biliar tersebut. Warga dan keluarga lalu membawa pulang jasad Ari yang terkena peluru di leher kirinya.

"Penggerebekan dilakukan pukul 04.00 WIB dan korban baru ditemukan warga sekitar pukul 6.30 WIB. Jeda waktunya cukup lama. Kenapa korban ditinggal ketika tertembak dan petugas kembali ke Pemulutan, ini yang kami selidiki. Korban terkena peluru siapa dan siapa yang menembaknya,” kata Zulkarnain, jenderal bintang dua tersebut.

Baca Juga: Kronologi Tewasnya Juru Parkir yang Kena Peluru Nyasar Saat Penggerebekan

3. Kesaksian warga di sekitar lokasi penggrebekan

Jimi (45), kakak kandung korban, menjelaskan, pada saat penggrebekan di rumah biliar sekitar pukul 04.00 WIB, adiknya sedang nongkrong tak jauh dari rumah mereka.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com