Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hipotermia, Seorang Mahasiswa UMK Tewas saat Ikut Pradiksar Menwa

Kompas.com - 08/10/2018, 20:26 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KUDUS, KOMPAS.com - Seorang mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) meregang nyawa saat mengikuti pra Pendidikan Satuan Dasar (Pradiksar) Resimen Mahasiswa (Menwa) 923 Gondowingit di Desa Jurang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. 

Rektor UMK, Suparnyo, menjelaskan, pihaknya turut berbelasungkawa atas meninggalnya mahasiswa jurusan Teknik Mesin semester I bernama Kukuh Muhammad Isa (18). Peristiwa ini menjadi bahan evaluasi bagi pihaknya mengingat tujuh tahun silam, pada tahun 2011, juga terjadi hal serupa.

"Kami mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya. Kejadian Ini yang kedua kali. Ini jadi bahan evaluasi kami," kata Suparnyo saat dihubungi, Senin (8/10/2018).

Suparnyo mengatakan, pihaknya akan mengoptimalkan pengawasan dengan memperketat persyaratan bagi mahasiswa yang hendak mengikuti kegiatan kampus maupun unit kegiatan mahasiswa.

Salah satu aturannya adalah mahasiswa yang hendak ikut Pradiksar Menwa harus bisa melampirkan surat keterangan sehat dari dokter.

"Jadi surat keterangan sehat dari dokter saja masih kurang, harus menyertakan juga riwayat penyakit mahasiswa. Tentunya kami akan rutin mengawal setiap proses kegiatan mahasiswa," katanya.

Baca juga: Bayi yang Ditemukan di Teras Rumah Warga Alami Hipotermia

Dijelaskan Suparnyo, pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin untuk mendampingi proses pertolongan terhadap Kukuh. Hanya saja, takdir berkata lain. Kukuh akhirnya mengembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus.

"Anak kami ini dibawa ke RSI Sunan Kudus dan didampingi. Kabiro Administrasi juga ke sana bertemu dengan keluarga almarhum. Jenazah kemudian dibawa pulang untuk dimakamkan," katanya.

Suparnyo mengatakan, dari hasil pemeriksaan medis tidak ditemukan adanya unsur yang mencurigakan termasuk penganiayaan dari fisik Kukuh.

"Analisa dokter menyebut bahwa dik Kukuh meninggal dunia karena hipotermia," ujarnya.

Sementara itu Komandan Menwa UMK, Ahmad Amin menjelaskan, Kukuh meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan insentif di RSI Sunan Kudus pada Jumat (5/10/2018) sekitar pukul 19.30 WIB. 

Ngotot ingin repling

Sebelumnya, Kukuh mendadak pingsan saat mengikuti kegiatan repling di Sungai Gelis di Desa Jurang sekitar pukul 17.00 WIB.

Kegiatan Pradiksar UMK yang diikuti sejumlah mahasiswa dimulai pada Senin (1/10/2018) dan dijadwalkan rampung pada Sabtu (6/10/2018).

Saat di awal kegiatan itu, kata Ahmad, Kukuh terpantau dalam kondisi prima. Namun, saat menginjak hari kelima kegiatan Pradiksar, kondisi kesehatan Kukuh mulai mengalami penurunan.

"Awalnya Kukuh sehat-sehat saja, tapi di hari kelima Kukuh tiba-tiba lemas saat mengikuti kegiatan jalan kaki dari Margorejo ke Desa Jurang. Kukuh kemudian diistirahatkan hingga pulih. Setelah pulih melanjutkan perjalanan kembali," tutur Ahmad.

Setelah kegiatan jalan kaki, dengan berbagai pertimbangan Kukuh pun diarahkan supaya tidak mengikuti kegiatan selanjutnya, yakni repling. Kukuh yang memiliki berat badan 102 kilogram tak diperkenankan mengikuti repling menyusul kondisi kesehatannya yang tak stabil.

Baca juga: Pendaki Tunawicara Tewas di Puncak Gunung Lawu karena Hipotermia

Dengan terjun ke dasar sungai menggunakan tali sekitar 7 meter dikhawatirkan semakin memengaruhi kondisi kesehatan Kukuh saat itu.

"Namun Kukuh tetap bersikukuh mengikuti repling. Kukuh akhirnya turun ke sungai melalui jalan setapak. Kami pun tak menyangka karena Kukuh akhirnya juga ikut bermain air dengan teman-temannya. Beberapa saat Kukuh pingsan. Kami panik dan melarikannya ke Puskesmas Gondosari hingga ke RSI Sunan Kudus," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com