Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Subaini, Penjual Es yang Tergulung Tsunami Bersama 3 Anaknya

Kompas.com - 08/10/2018, 06:23 WIB
Rosyid A Azhar ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

"Saya tidak tahu setelah ini bagaimana, saya masih memikirkan 2 anak yang hilang," kata Enteng. 

Tawaran pindah ke luar daerah dari saudaranya ia tolak. Ia lebih memilih hidup di Palu yang sudah puluhan tahun dijalani.

Baca juga: Hingga Minggu, Jumlah Korban Tewas Gempa dan Tsunami di Sulteng 1.763 Orang

Enteng memang wanita perkasa, sejak ditinggal lari suaminya sudah menghidupi Mawar, Riski dan Nur Adiba. Suaminya berasal dari Paguyaman, Gorontalo. Ia ditelantarkan begitu saja saat mengidam anak ketiganya, Nur Adiba.

"Mungkin dia sudah menikah lagi di Paguyaman, katanya anak-anak mau dibiayai sekolahnya tapi sampai sekarang tidak pernah ada," katanya tegar.

Di tempat pengungsian Kelurahan Kamonji, ia bertahan hidup dengan Riski. Ada empat keluarga lain yang nasibnya sama.

Beberapa kenalan dan saudaranya mengulurkan bantuan sekadarnya untuk bertahan, namun belum cukup mengganjal perut Riski dan dirinya.

Ia pun melapor ke kantor polisi untuk minta bantuan, banyaknya orang antre mengurungkan niatnya. Dengan tubuh penuh luka-luka ia pulang sambil menyeret kakinya.

"Mawar dan Nur Adiba harus ditemukan, walau sudah meninggal," katanya sedih.
Enteng sudah tidak punya harta benda. Satu-satunya yang dimiliki saat ini adalah Riski, anak keduanya. Ia harus memikirkan kehidupan anak lelakinya setelah kehidulan Kota Palu normal kembali.

Akibat gempa dan tsunami memang memilukan, ia terlunta-lunta dan sengsara.
Namun ia tak mau menyerah, ia masih mampu melanjutkan hidup bersama Riski, dengan perjuangan baru, lebih optimistis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com