Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Barista Kopi di Solo Galang Dana untuk Korban Gempa Palu

Kompas.com - 07/10/2018, 16:03 WIB
Labib Zamani,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - "Monggo mampir ngicipin kopi murni bayar seikhlasnya," ucap Didik Irmawanto, saat mengundang pengunjung car free day (CFD) Jalan Slamet Riyadi, Solo, mampir ke stan kopi di depan Depnaker Solo, Jawa Tengah, Minggu (7/10/2018).

Stan kopi itu menyediakan berbagai macam jenis biji kopi asli, mulai dari robusta, arabika, kintamani, toraja, hingga gayo. 

Di stan ini pengunjung bebas memilih kopi yang mereka inginkan.

Baca juga: Ratu Inggris Beri Bantuan Pribadi untuk Korban Gempa Palu dan Donggala

Biji kopi tersebut kemudian diolah para barista yang tergabung dalam Komunitas Kopi Hore Solo dengan alat khusus penggilingan kopi.

Uniknya, pengunjung yang datang untuk mencicipi secangkir kopi dipersilakan membayar seikhlasnya.

"Ada 200-an gelas yang kami sediakan dalam kegiatan ini. Pengunjung bisa menikmati secangkir kopi cukup bayar seikhlasnya," kata Didik, yang juga pegiat kopi Solo.

Kegiatan ini sekaligus untuk menggalang bantuan korban bencana di Palu, Sigi, dan Donggala. 

Baca juga: Kisah Bocah Bertaruh Nyawa demi Selamatkan Adik dan Neneknya Saat Gempa Palu

Ada 13 barista di wilayah Solo Raya yang dilibatkan dalam kegiatan penggalangan donasi ini.

"Anggota kami juga ada dari kalangan petani. Kami mencoba membantu mereka memasarkan kopi," tutur dia.

Kegiatan kemanusiaan ini telah dimulai sejak bencana gempa bumi melanda Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kegiatan ini mereka selenggarakan setiap Minggu pagi di CFD Slamet Riyadi.

Baca juga: 10 Relawan Jasa Marga Bantu Penanganan Gempa Palu

Selain berdonasi, pengunjung juga bisa mempelajari mengenai kopi-kopi nusantara. Sebab, lanjut dia, selama ini warga lebih mengetahui kopi sachet. 

Seorang barista Abi Nesta menambahkan, uang yang terkumpul dari hasil minum kopi bayar seikhlasnya akan disumbangkan untuk korban gempa dan tsunami di Palu.

"Seluruh uang yang terkumpul akan kami kirimkan bagi saudara kita di Donggala dan Palu," kata pegiat kopi asal Malang tersebut.

Baca juga: Celoteh Anak-anak Korban Gempa Palu yang Merindukan Sekolah (2)

Kegiatan ini akan kembali digelar di CFD pada pekan-pekan berikutnya. Hal ini melihat tingginya animo masyarakat yang ingin mencicipi kopi sekaligus menyisihkan sebagian hartanya.

Seorang pengunjung, Anton mengapresiasi kegiatan penggalangan donasi yang dilakukan para barista. Sebab, pengunjung bisa melihat secara langsung para barista mengolah biji kopi.

"Kegiatan yang bagus, karena pengunjung bisa tahu bagaimana cara mengolah biji kopi secara langsung dari peraciknya," ujar Anton. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com