Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Alat Pendeteksi Tsunami di Banyuwangi Rusak, 2 Alat Berfungsi

Kompas.com - 07/10/2018, 11:59 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Sembilan alat Early Warning System (EWS) yang dipasang di wilayah pantai di Kabupaten Banyuwangi hanya dua yang berfungsi.

Padahal, alat tersebut dibutuhkan karena Kabupaten Banyuwangi, tepatnya di wilayah Pancer Pesanggaran, pernah diterjang tsunami pada tahun 1994 lalu yang mengakibatkan ratusan orang meninggal.

"Dari total 175,5 kilometer garis pantai di wilayah Banyuwangi, paling tidak kita harus memiliki 15 alat pendeteksi dini tsunami karena alat tersebut hanya menjangkau sekitar setengah kilometer. Padahal banyak masyarakat Banyuwangi yang tinggal di pesisir, belum lagi di sini juga banyak wisata pantai," jelas Kepala Bidang Kedarutan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Eka Muharram saat dihubungi Kompas.com, Minggu (7/10/2018).

Menurut Eka, tujuh alat yang rusak merupakan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dipasang pada tahun 2013.

Kerusakan alat tersebut, kata dia, karena tidak dirawat, spek dan posisi pemasangan yang tidak tepat.

Selain itu, ada beberapa komponen yang hilang karena diambil oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

Eka menjelaskan, walaupun sudah didirikan sejak tahun 2013, alat tersebut baru dihibahkan pada 2016, ke pemerintah kabupaten Banyuwangi.

Jadi dalam kurun waktu tiga tahun sama sekali tidak ada perawatan.

Tujuh alat tersebut berada di pantai kampung Mandar, Blimbingsari, Muncar, Grajagan, Lampon, Pancer dan Rajegwesi.

Sementara dua alat pendeteksi tsunami yang berfungsi adalah bantuan dari BMKG yang dipasang sejak tahun 2015 di Muncar dan Pancer.

Dua alat tersebut secara rutin diperiksa dan diuji coba setiap tanggal 26 karena ada teknisi yang ditugaskan.

"Berbeda dengan tujuh alat yang pertama yang rusak. Tidak ada tenaga teknis, tidak ada anggaran. Berita acara hibah baru tahun 2016 sehingga tidak ada anggaran perawatan. Sehingga saat dihibahkan, alatnya sudah rusak," jelasnya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memastikan Pemkab Banyuwangi sudah mengajukan alat pendeteksi dini tsunami ke BNPB.

"Pengajuan bersama program nasional. Tapi saya tidak tahu apakah Banyuwangi menjadi bagian dari prioritas. Semua kita serahkan ke pemerintah pusat. Tapi berharap kita dapat karena mengingat kejadian tahun 1994 lalu" jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com