Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersarung Hijau ke Ponpes, Sandi Mengaku Hanya Berniat Silaturahmi

Kompas.com - 06/10/2018, 19:06 WIB
Ahmad Faisol,
Khairina

Tim Redaksi


PROBOLINGGO, KOMPAS.com – Cawapres Sandiaga Uno meninjau pondok putri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (6/10/2018). Dia mengajak santriwati bekerja keras dan tuntas.

Sandi berpakaian khas santri, sarung hijau, kemeja putih dan berkopiah. Karenanya, para santri berteriak, "Sandi NU banget".

Mantan Wagub DKI Jakarta itu disambut pengasuh KH Fais Abdul Haq Zaini dan KH Hefni Rozak. Turut mendampingi Gus Masrur dari Ponpes Nurul Qodim, mantan Ketua DPR RI Marzuki Ali, dan sejumlah pengurus DPW dan DPC Gerindra.

Kepada santriwati, Sandi meminta bekerja keras dan tuntas dalam menghadapi persoalan bangsa, khususnya persoalan ekonomi.

“Dengan bekerja keras dan tuntas, Insya Allah Indonesia adil dan makmur,” katanya.

Baca juga: PDI-P Sebut Model Kampanye Prabowo-Sandiaga Asal Serang
Sandi berkali-kali meneriakkan takbir, lalu diikuti ratusan santri. Sandi juga berkali-kali foto bersama santri, sambil keliling melihat-lihat kondisi bangunan pondok.

Sandi menyinggung persoalan melemahnya rupiah. Menurutnya, pemerintah harus menghentikan impor dan menggenjot sektor yang berbasis ekspor, supaya rupiah kembali menguat.

Pemerintah, lanjut Sandi, juga perlu berhemat terutama menghadapi pertemuan IMF di Bali. Apalagi saat ini rakyat masih berduka atas bencana di Palu dan Donggala.

“Acaranya tidak perlu dibatalkan. Tapi acara dan jamuannya bisa dibuat sederhana. Itu lebih baik,” jelasnya.

Ditanya kenapa kerap mengunjungi pesantren, Sandi hanya mengaku berniat silaturahmi. Silaturahmi memperpanjang umur dan menambah rezeki.

“Saya hanya silaturahmi. Soal pilpres, kami hanya ikhtiar dan tawakkal. Siapa yang menang dan terpilih menjadi presiden, semuanya sudah ditentukan oleh Allah,” tambahnya.

Usai shalat Asar di masjid pondok, Sandi meluncur ke pesantren di Bondowoso dan Jember. 

Kompas TV Prabowo Subianto minta maaf karena terburu-buru menanggapi kabar penganiayaan Ratna Sarumpaet.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com