Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relawan Jateng Bertolak ke Palu, Bakal Bangun 100 Hunian Sementara

Kompas.com - 06/10/2018, 10:46 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Krisiandi

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memfasilitasi pengiriman relawan, logistik dan material untuk membantu penanganan pasca-bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.

Bantuan dari sejumlah instansi pemerintah, swasta dan pengusaha di Jateng dikirim Sabtu (6/10/2018) tadi.

"Total relawan bencana ada 119 personel dari berbagai unsur masyarakat. Mereka akan membantu di Palu selama seminggu," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Sarwa Permana, Sabtu pagi tadi.

Di lokasi terdampak bencana, kata Sarwa, para relawan akan bahu membahu bersama dengan tim lain untuk penanganan pasca-gempa. Salah satunya dengan pendirian 100 hunian sementara (huntara) untuk tempat tinggal korban. 

Selain huntara, relawan juga akan membantu di bagian layanan kesehatan, air bersih dan distribusi logistik. 

"Kami juga akan mendirikan dapur umum di sana," tandasnya.

Selain personel, dikirim pula bantuan berupa uang tunai, obat-obatan, makanan, air bersih, dokter, petugas trauma healing dan sebagainya.

Sumber bantuan berasal dari sejumlah instansi antara lain BPBD Jateng Rp 450 juta, gabungan pengusaha farmasi obat-obatan senilai Rp 462 juta, yayasan kesehatan Telogorejo Rp 150 juta, Bank Jateng Rp 175 juta untuk pembuatan hunian sementara, Korpri Rp 175 juta untuk pembuatan hunian sementara.

Selain itu, ada juga dari Dinas Kesehatan yang mengirimkan tenaga medis, obat-obatan serta peralatan rumah sakit. Kodam IV Diponegoro mengirimkan genset dan uang senilai Rp 200 juta. Sementara Polda Jateng mengirimkan tiga truk bantuan.

Semua bantuan logistik dan personel akan berangkat menggunakan jalur laut.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta relawan yang berangkat ke lokasi bencana agar menyiapkan diri sebaik mungkin supaya tidak merepotkan orang lain.

"Saya tekankan, tolong relawan tidak boleh ngrepoti. Kawan-kawan relawan yang akan berangkat ini harus memiliki kemampuan untuk menolong dan harus memiliki bekal yang cukup selama proses di sana," pesannya.

Para relawan diminta harus memahami peta bencana dan pengetahuan tentang penanggulangan bencana.

"Kadang banyak relawan datang ke saya namun tidak tahu dapat menolong apa, itu pasti akan ngrepoti. Saya tekankan kepada tim ini, harus disiapkan betul segalanya agar tidak merepotkan. Tim ini datang untuk menolong masyarakat di sana dan tidak boleh justru merepotkan dan menjadi beban," pungkasnya. 

Kompas TV Belasan korban gempa asal Palu, Sulawesi Tengah, mengungsi ke Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, menggunakan motor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com