Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Celoteh Anak-anak Korban Gempa Palu Yang Merindukan Sekolah (1)

Kompas.com - 06/10/2018, 06:07 WIB
Rosyid A Azhar ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PALU, KOMPAS.com - Najmi Naurah Lapasere (8) asyik menimang seekor anak kucing di pangkuannya.

Teman-teman sebayanya yang lain juga sibuk mewarnai buku gambar dengan pensil.
Semuanya dilakukan di teras sekretariat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Palu.

Di bagian lain tempat ini, terdapat tenda untuk tinggal sementara sampai gempa mereda.

"Kucing ini namanya Jenni, dia jinak dan menurut," kata Lula, panggilan sehari-hari Najmi Naurah Lapasere, Jumat (5/10/2018).

Baca juga: Trauma Healing Anak-anak Korban Gempa, Kemensos Gandeng LPAI

Meski sinar matahari sangat panas, mereka tetap asyik bermain. Pohon mangga besar yang tengah berbuah menjadi peneduh yang baik.

Lula adalah siswa kelas 2 SDIT Bina Anak Bangsa Kota Palu. Sama dengan penduduk Palu lainnya, ia juga menjadi korban gempa magnitudo 7,4.

"Aku terjatuh saat gempa, sedangkan nenekku kejatuhan lemari," ujar Lula.

Di teras rumah yang rindang ini, mereka mengisahkan pengamaman mereka saat terjadi gempa. Gelak tawa dan senyuman pecah tatkala ada cerita yang dianggap lucu.

Dengan polosnya mereka mengungkap apa yang terjadi pada mereka dan lingkungannya saat gempa.

Lula kecil ini memang menonjol dalam komunikasi dan pergaulan di kelompoknya. Ia mengaku menyukai Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.

"Sejak gempa aku belum sekolah, aku belum tahu bagaimana sekolahku sekarang. Aku ingin tahu kabar teman-temanku," kata Lula sedih.

Baca juga: Bocah 12 Tahun Selamatkan Dua Adiknya saat Gempa di Sulteng

Temannya, Aira menceritakan, jika sekolahnya ada yang rusak dan roboh. 

Siswa kelas 3 SD Madani Kota Palu ini mendapat informasi dari kakaknya yang sudah melihat sendiri kondisi bangunan sekolah mereka.

Anak-anak lain yang ada di teras tidak peduli dengan pembicaraan tentang sekolah. Dede, Lilo, dan Afar lebih suka menyelesaikan pekerjaan mewarnai di buku gambar.

"Mereka masih sekolah PAUD. Masih kecil," ujar Aira sambil tersenyum.

Lula tidak tahu kapan ia bisa ke sekolah lagi. Ia dan teman-temannya setiap hari berkumpul di tempat ini sambil bermain, ada buku dan pensil yang tersedia.

Di sini mereka juga bebas bermain, sesekali mereka berdendang sambil menggoyangkan badan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com