Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jatuh ke Jurang, Seorang Pendaki Gunung Semeru Dilaporkan Tewas

Kompas.com - 05/10/2018, 18:04 WIB
Andi Hartik,
Khairina

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Seorang pendaki Gunung Semeru, Jawa Timur dilaporkan tewas setelah memanjat pohon dan jatuh ke jurang.

Pendaki itu ketahui bernama Saidin (20) warga Brebes, Jawa Tengah. Ia mendaki bersama temannya, Affan Abdullah (21) warga Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Keduanya merupakan santri di salah satu pondok pesantren di Jombang, Jawa Timur.

Kepala Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) John Kennedie mengatakan, kedua pendaki itu memulai pendakian dari Dusun Tawonsongo, Desa Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang atau kawasan Pronojiwo.

Dengan demikian, kedua pendaki itu tidak melewati jalur yang semestinya. Sebab, jalur pendakian Gunung Semeru melalui pintu masuk Ranupani.

"Perlu kami sampaikan bahwa jalur yang digunakan korban bukan merupakan jalur resmi pendakian Gunung Semeru dan korban tidak memiliki simaksi atau tiket masuk kawasan TNBTS," kata John melalui keterangan tertulis.

Baca juga: Libur Lebaran, Kuota Pendakian Gunung Semeru 17-28 Juni Penuh

John mejelaskan, kedua pendaki itu tiba di Dusun Tawonsongo pada Selasa, 25 September 2018 sekitar pukul 19.00 WIB. Kemudian, keduanya melanjutkan perjalanan menuju Semeru menggunakan google maps.

"Setelah melakukan perjalanan selama tiga hari, hp (handphone) lowbat dan akhirnya mereka memutuskan untuk pulang karena tidak mengetahui jalur," jelasnya.

Lalu, pada Jumat, 28 September 2018, keduanya kembali turun. Nahas, dalam perjalanan pulang, korban memanjat pohon dan jatuh ke jurang. Korban memanjat pohon untuk mencari arah jalan kembali.

Affan sempat menunggu korban. Karena korban diperkirakan sudah meninggal, Affan memilih untuk melanjutkan perjalanan keesokan harinya, pada Sabtu, 29 September 2018 untuk mencari pertolongan.

Affan yang tidak tahu jalan pulang tersesat di hutan. Ia baru ditemukan dalam kondisi shock oleh Sigit, warga setempat pada Kamis (4/10/2018), setelah 6 hari tersesat seorang diri.

"Karena tidak mengetahui jalan pulang dan tersesat maka baru pada tanggal 4 Oktober 2018 tiba di Dusun Tawonsongo dalam keadaan linglung atau shock. Saat itu ditemukan saudara Sigit warga setempat yang kemudian melaporkan kepada Polsek setempat," ungkap John.

Lalu, pada hari ini, Jumat (5/10/2018), petugas TNBTS dari Resort Candipuro, Resort Pasrujambe, Resort Ranupane dan Tim SAR TNBTS bersama Polsek Pasrujambe dan Tim SAR Kabupaten Lumajang serta petugas BPBD Lumajang melakukan pencarian terhadap korban.

"Sampai dengan saat ini sedang dilakukan penyisiran lokasi kejadian untuk mencari korban yang jatuh ke jurang, namun korban belum ditemukan," jelas John.

"Perwakilan keluarga korban serta pondok pesantren saat ini telah berada di Dusun Tawonsongo bersama Tim SAR Gabungan. Sedangkan saudara Affan masih shock dan dirawat di puskesmas terdekat," ungkapnya.

Kompas TV BMKG mengatakan Gunung Soputan berada pada status level III atau siaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com