KOMPAS.com - Sekelompok pemuda alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melakukan penggalangan dana untuk korban bencana di Palu dan Donggala dengan mengumpulkan kertas bekas.
Program ini bernama "Donasi Revisi" yang menerima berbagai macam sumbangan kertas bekas, seperti kertas HVS, kertas buram, atau kertas koran.
Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh salah satu anggota Donasi Revisi, Baiq Rita Astari, ide ini awalnya muncul saat melihat banyak kertas revisi skripsi tertumpuk di kost miliknya dan teman-temannya.
Proses penyusunan tugas akhir dalam perkuliahan memang terkenal menghasilkan banyak kertas bekas karena proses revisi atau perbaikan karya.
"Dari situ mulai kepikiran buat manfaatin kertas itu bagaimana caranya. Muncullah ide buat ngumpulin kertas dari teman-teman kampus UMY dan kampus di Yogya lainnya," kata Baiq melalui pesan WhatsApp, Kamis (4/10/2018).
Baca juga: Bantu Donggala dan Palu dengan Donasi Rendang dan Selat Solo
Kertas yang terkumpul nantinya akan dijual ke pengepul dengan harga yang berbeda-beda.
"Untuk harga relatif ya, tergantung pengepulnya. Biasanya mulai dari Rp 1.500- Rp 3.000 per kilogram," ujar Baiq.
Dari semua jenis kertas yang ditampung, kertas HVS memiliki harga jual tertinggi dibanding jenis kertas lainnya.
Selain menerima kertas bekas, Donasi Revisi juga membuka penjualan buku preloved yang hasil penjualannya akan disatukan dengan hasil penjualan kertas bekas yang terkumpul.
Hasil yang terkumpul nantinya akan disalurkan melalui Palang Merah Indonesia (PMI) untuk selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan para korban di Sulawesi Tengah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.