Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub Jabar Rancang Program Satu Pesantren Satu Minimarket

Kompas.com - 05/10/2018, 10:13 WIB
Dendi Ramdhani,
Khairina

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum akan membuat program satu pesantren satu minimarket atau satu pesantren satu produk.

Program itu merupakan bagian dari janji kampanyenya untuk memberdayakan pesantren di Jabar.

Menurut Uu, pesantren di Jabar kebanyakan belum mandiri dalam urusan finansial.

Selama ini, pemasukan bagi pesantren hanya bersumber dari para donatur dengan mengandalkan sosok ketokohan para ulama dan pendiri pesantren.

"Kenapa berpikir ke sana, karena pesantren di Jabar kalau pendirinya meninggal pesantrennya ikut meninggal. Karena pesantren itu sumber (pemasukan) dari jariyah, infak, dengan kharisma pendiri dan kyai. Di saat pendirinya meninggal dan turunannya belum menjadi tokoh, figurnya hilang, yang nyumbang tidak ada, akhirnya pesantrennya melempem dan habis," ungkap Uu, Jumat (5/10/2018).

Program itu rencananya mulai berjalan pada tahun depan. Ia menargetkan, pesantren di Jabar punya kemandirian finansial seperti pesantren di wilayah Jawa Timur.

"Berbeda dengan pesantren di Jatim, pesantren itu punya minimarket, punya pabrik, rumah makan, hidup. Jadi ketergantungannya operasionalnya tidak dari para donatur dan ketokohan," kata dia.

Uu juga berharap program itu dapat dukungan dari pemerintah pusat. Sebab, selama ini perhatian pemerintah terhadap 'kaum sarungan' dirasa masih minim.

"Kepada pemerintah pusat tolong dong pesantren ini benar-benar dihargai. Kami sudah berjasa terhadap bangsa dan negara, sebelum merdeka kami berjuang untuk kemerdekaan, setelah merdeka kami berjuang mengisi keimanan, mental, moral, akhlak dengan lidah para kyai yang awalnya dari santri," tuturnya.

Baca juga: Syahrini Lanjutkan Pembangunan Masjid dan Pesantren Mendiang Kakaknya

"Tapi kenapa tidak ada bantuan operasional siswa (BOS) sementara SD ada, guru dibayar, kapur dibeliin, meja dibeliin, semua dibiayai negara. Tolong yang dibangun jangan SD saja, yang digaji jangan guru saja, tapi kyai ajengan yang ada di kampung juga," ucapnya.

Saat ini, sambung Uu, ada sekitar 6000 pondok pesantren yang tercatat di Jawa Barat. Dalam waktu dekat, ia akan merumuskan program tersebut bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar, Kementrian Agama, dan forum pondok pesantren.

"Di era saya insya Allah dengan program Jabar Juara bidang agama ada perhatian sekalipun tak maksimal. Minimal kami ada progres dari tahun ke tahun," jelasnya. 

Kompas TV Mereka bergabung bersama 100 Datacemen A Polda Jabar di Bandung dan 10 tim Dokkes Polda Jabar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com