Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penyakit Tetanus dan Flu, Korban dan Relawan Palu Divaksin

Kompas.com - 04/10/2018, 17:18 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Tim medis Bio Farma memvaksin relawan dan korban bencana gempa dan tsunami di Palu. Hal ini untuk mencegah penyakit tetanus dan flu yang biasanya ada di lokasi bencana.

"Sejak tadi malam mulai pukul 20.00 sampai pukul 1.00 Wita, kami telah melakukan imunisasi tetanus sebanyak 350 personel Basarnas di Palu," ujar Disril Revolin Putra, Direktur SDM dan Umum Bio Farma dalam rilisnya, Kamis (4/10/2018).

Pemberian vaksin, sambung Disril, akan terus dilakukan. Imunisasi yang diberikan kepada relawan dan masyarakat sekitar tersebut yakni tetanus dan flu.

"Selain itu, untuk korban yang luka kami beri bantuan Serum Anti Tetanus, pelaksanaannya bekerjasama dengan rumah sakit dan puskesmas yang akan mulai buka hari ini sampai sembilan hari ke depan," tuturnya.

Baca juga: Gempa dan Tsunami Akibatkan 65.238 Rumah di Sulteng dan Sulbar Rusak

Vaksin Td atau Tetanus Difteri, sambung Disril, diberikan untuk mencegah penyakit tetanus. Sebab di daerah yang terkena bencana, biasanya berserakan paku-paku atau besi berkarat yang berasal dari bangunan-bangunan yang rubuh.

Di besi berkarat dan paku itu, tidak menutup kemungkinan ada bakteri tetanus. Kemudian ATS (Anti Tetanus Serum) diberikan kepada orang yang diduga terkena penyakit tetanus). Sedangkan vaksin flu untuk mencegah flu.

Adapun vaksin yang dibawa Bio Farma, terdiri dari Vaksin Td sebanyak 1000 vial, vaksin flu 250 vial, Anti Tetanus Serum (ATS 1500 IU) 500 ampul, dan 10 unit tenda pleton berukuran 6x14.

Selain vaksin, pihaknya juga memberikan bantuan tim medis. Mereka akan bertugas di Palu-Donggala selama sembilan hari.

Kompas TV Helikopter pengirim bantuan alami rusak mesin saat menuju ke ke Palu di mana ada dugaan bahan bakar bocor.

Cegah Penyakit Tetanus d

an Flu, Korban dan Relawan Palu-Donggala Divaksin


BANDUNG, KOMPAS.com - Tim medis Bio Farma memvaksin relawan dan korban bencana gempa dan tsunami di Palu. Hal ini untuk mencegah penyakit tetanus dan flu yang biasanya ada di lokasi bencana.  
"Sejak tadi malam mulai pukul 20.00 sampai pukul 1.00 Wita, kami telah melakukan imunisasi tetanus sebanyak 350 personel Basarnas di Palu," ujar Disril Revolin Putra, Direktur SDM dan Umum Bio Farma dalam rilisnya, Kamis (4/10/2018). 
Pemberian vaksin, sambung Disril, akan terus dilakukan, termasuk hari ini. Imunisasi yang diberikan kepada relawan dan masyarakat sekitar yakni tetanus dan flu. 
"Selain itu, untuk korban yang luka kami beri bantuan Serum Anti Tetanus, pelaksanaannya bekerjasama dengan rumah sakit dan puskesmas yang akan mulai buka hari ini sampai sembilan hari ke depan," tuturnya. 
Vaksin Td atau Tetanus Difteri, sambung Disril, diberikan untuk mencegah penyakit tetanus. Sebab di daerah yang terkena bencana, biasanya berserakan paku-paku atau besi berkarat yang berasal dari bangunan-bangunan yang rubuh.
Di besi berkarat dan paku itu, tidak menutup kemungkinan ada bakteri tetanus. Kemudian ATS (Anti Tetanus Serum) diberikan kepada orang yang diduga terkena penyakit tetanus). Sedangkan vaksin flu untuk mencegah flu. 
Adapun vaksin yang dibawa Bio Farma, terdiri dari Vaksin Td sebanyak 1000 vial, vaksin flu 250 vial, Anti Tetanus Serum (ATS 1500 IU) 500 ampul, dan 10 unit tenda pleton berukuran 6x14. 
Selain vaksin, pihaknya juga memberikan bantuan tim medis. Mereka akan bertugas di Palu-Donggala selama sembilan hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com