"Kami 20 bulan, operasi kami ya, hampir dua tahun nanti," kata Kepala Divisi Manajemen Bencana PMI, Arifin Muhammad Hadi.
Selama operasi itu berlangsung, terdapat berbagai program yang akan dilakukan PMI dalam rangka memulihkan kondisi Palu dan Donggala pasca-gempa dan tsunami yang memporak-porandakan wilayah mereka.
"Kami mau ada program-program membangun ketahanan, membangun ketangguhan, ada livelihood, mata pencaharian, jadi kompleks ya. Termasuk promosi ketangguhan masyarakat terhadap bencana gempa itu kami satu paket lengkap," kata Arifin.
Baca Juga: Pascagempa Sulteng, PMI Buat Program Bantuan Berkelanjutan 20 Bulan
Rektor UNS, Prof Ravik Karsidi mengatakan, sesuai dengan pengumuman resmi dari Rektor Untad melalui Majelis Rektor PTN se-Indonesia (MRPTNI) dan Forum Rektor Indonesia (FRI), UNS siap untuk menampung mahasiswa dari Palu yang menjadi korban bencana alam.
"Jadi karena pelayanan pendidikan di Untad tidak bisa berjalan hingga batas waktu tertentu, maka kami (UNS) menyiapkan diri untuk menerima mahasiswa Untad," kata Ravik di Solo, Jawa Tengah, Kamis (4/10/2018).
Menurutnya, mahasiswa Untad yang ditampung perkuliahannya akan menjadi mahasiswa titipan di UNS.
Jika Untad sudah siap menerima kembali, mereka akan dipulangkan untuk melanjutkan kuliah di sana.
Selain UNS, terdapat beberapa kampus di Indonesia yang siap menerima mahasiswa Untad, antara lain, Universitas Khaerun Ternate, Universitas Halu Oleo Kendari, Unsrat, Unhas, UNG, Unsulbar, Unmul, Unlam, Untan, Unpar, Unesa, Unair, ITS, Universitas Veteran Yogyakarta, UGM, IPB, Unpad, Unand dan sejumlah PTN lain, kata Ravik.
Baca Juga: UNS Siap Tampung Mahasiswa Korban Gempa dan Tsunami Palu
Sumber: KOMPAS.com (Labib Zamani, Luthfia Ayu Azanella, Reza Jurnaliston, Devina Halim, Haris Prahara)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.