Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Bunuh Istrinya, Suami Buat Skenario Jadi Korban Perampokan

Kompas.com - 04/10/2018, 14:50 WIB
Citra Indriani,
Khairina

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Sopan Safiyan (23) tega membunuh istrinya, Niah (25). Usai membunuh korban, pelaku membuat sebuah skenario seolah-olah rumahnya dirampok dan istrinya tewas terbunuh.

Pembunuhan itu dilakukan Sopan di rumahnya di Jalan Pinang Merah,  Kelurahan Bukit Kayu Kapur, Kecamatan Bukit Kapur, Dumai, Riau, Senin (1/10/2018) lalu sekitar pukul 03.30 WIB.

"Pelaku membunuh istrinya dengan cara menutup muka korban dengan bantal," ucap Kapolres Dumai AKBP Restika P Nainggolan pada Kompas.com, Kamis (4/10/2018).

Dia mengungkapkan, motif pembunuhan ini karena Sopan sakit hati terhadap sang istri.

"Pelaku mengaku sakit hati karena selalu dicemburui dan kerap diusir dari rumah oleh korban," kata Restika.

Menurut Restika, pelaku sudah merencanakan untuk membunuh istrinya pada Minggu (30/9/2018) lalu.

Saat itu, Sopan juga sudah mengatur strategi membuat sebuah skenario seolah-olah rumahnya dirampok.

Keesokan malamnya, pelaku tidur di ruang tengah sedangkan istrinya tidur di kamar.

"Pelaku membawa bantal masuk ke kamar dan menutup muka istrinya hingga meninggal dunia. Pelaku juga mencekik leher korban untuk memastikan korban telah meninggal," ucap Restika.

Baca juga: Tak Kuat Merawat, Pasangan Remaja Ini Bunuh Bayi Mereka

Setelah itu, Sopan mengambil perhiasan yang dipakai korban berupa cincin, kalung, anting, gelang dan dua unit ponsel. Kemudian, ia menyimpannya di dalam tas ransel dan digantung di kamar dekat ruang tengah.

Selanjutnya, Sopan merusak kunci pintu belakang rumah menggunakan obeng. Setelah itu, ia mengambil kabel di dalam kantong plastik yang tergantung didapur.

Tak hanya itu, Sopan juga membenturkan kepala istrinya ke dinding lalu mengikat kaki korban dengan kabel.

"Pelaku mengikat mulut korban menggunakan kain sarung, sedangkan tangan korban diikat menggunakan kain panjang. Pelaku membuat situasi rumahnya seperti dimasuki rampok dan istrinya tewas diikat," jelas Restika.

Pada pagi harinya sekitar pukul 07.00 WIB, salah satu teman pelaku datang untuk menjemput pergi bekerja.

Namun, pelaku berpura-pura bahwa rumahnya telah terjadi perampokan dan tidak diketahui oleh istrinya karena pingsan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com