Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengingat Peristiwa Gempa, Harimau Benggala Ini Diberi Nama Donggalah

Kompas.com - 04/10/2018, 14:24 WIB
Agie Permadi,
Khairina

Tim Redaksi

Kompas TV Seekor harimau sumatera, mati akibat terlilit jerat di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau.

"Kami minta perhatian beliau, kalau bapak asuh harus memberikan finansial dan dia akan datang memperhatikan harimaunya," imbuhnya.

Saat ini, Donggalah sendiri masih di bagian anak satwa nursery dan akan masuk kandang setelah umurnya kurang lebih setahun enam bulan.

"Donggalah merupakan harimau koleksi ketiga setelah Eksan dan Asmira," jelasnya.

Dengan lahirnya Donggalah maka kini Bandung Zoo telah memiliki lima ekor harimau benggala, terdiri dari tiga anak dan dua induk.

Sementara itu, Kepala Kesehatan dan Penelitian Bandung Zoo Dedi Tri Sasongko menjelaskan, perawatan bayi harimau ini memang membutuhkan susu khusus, yakni susu karnivor.

"Susu itu diminum tiga kali sehari, tapi itu juga kondisional. Kalau bayi harimau meraung, itu artinya harus langsung dikasihkan," jelasnya.

Pada saat awal dilahirkan, tim nursery Bandung Zoo memberikan susu karnivor dengan takaran 30-35 mililiter per tiga jam. Namun, seiring usia dan berat badan bayi harimau bertambah, takaran susu karnivor yang dikonsumsi Donggala menjadi 100-130 mililiter.

"Donggala ini masih bayi, labil, dan suhunya juga harus terjaga. Makanya, ada inkubator untuk menjaga suhu tubuhnya," tuturnya.

Menurut Dedi, menjaga bayi harimau ini perlu kehati-hatian, meski tidak ganas namun kondisinya sangat rentan.

"Dia mulai membuka mata saat umur 14 hari," jelasnya.

Baca juga: Dalam 15 Tahun, 130 Harimau Sumatera Terjerat dan Semuanya Mati

Menurutnya, saat ini Donggala belum diberika daging, lantaran belum mencapai usia tiga bulan.

"Setelah usia tiga bulan baru dikasih daging, itu pun dagingnya harus diblender dulu, setelah enam bulan baru dikasih daging fillet," terangnya.

Di nursery, Donggala dipelihara oleh empat orang keeper secara bergantian.

"Ke nursery itu karena si induk tak merawat dan susah cari susu. Ada empat orang keeper yang memelihara secara bergantian," jelasnya.

Seperti diketahui, kedua induk Donggalah ini juga melahirkan dua ekor benggala tahun lalu. Dan kini kedua anaknya sudah mencapai satu tahun lebih.

Lahirnya Donggalah mendapatkan apresiasi dari pengunjung Bandung Zoo yang berharap menjaga kepunahan dari kucing terbesar ini.

"Semoga bisa mengurangi kepunahan harimau," harap Nurfitria (18).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com