Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

530 Ribu Liter Air Bersih Disalurkan Untuk 15 Desa Kekeringan

Kompas.com - 04/10/2018, 11:46 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
Khairina

Tim Redaksi


BANYUWANGI,KOMPAS,com - Sebulan terakhir, sebanyak 530 ribu liter air bersih disalurkan untuk 15 desa dilanda kekeringan yang berada di 4 kecamatan di Kabupaten Banyuwangi.

Keempat kecamatan yang terdampak bencana kekeringan adalah kecamatan Wongsorejo, Tegaldlimo, Bangorejo dan Tegalsari.

Penetapan bencana kekeringan di 4 kecamatan tersebut berdasarkan monitoring dan laporan yang dilakukan pihak kecamatan ke BPBD Kabupaten Banyuwangi.

Suplai air bersih tersebut dilakukan mulai 6 September 2018 hingga 31 Oktober 2018, setelah status tanggap darurat kekeringan di empat kecamatan tersebut di cabut

Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Banyuwangi Eka Muharram kepada Kompas.com, Kamis (4/10/2018) menjelaskan, air bersih tersebut disalurkan untuk kebutuhan air rumah tangga selama musim kemarau yang diperkirakan berakhir hingga Oktober 2018.

"Kekeringan disebabkan karena musim kemarau dan di Banyuwangi, musim kemarau berdasakan zona. Jadi musimnya berbeda-beda. Seperti di Wongsorejo, hujan terakhir di sana sejak bulan Mei lalu. Walaupun yang terdampak 15 desa tapi tidak di semua wilayah tersebut kekeringan. Hanya beberapa titik seperti di dusun A atau dusun B," jelas Eka.

Baca juga: Kekeringan Landa Bandung, Oded Cari Teknologi Olah Air Limbah

Setiap hari, maksimal 50 ribu air bersih yang didistribusikan ke desa-desa yang terdampak kekeringan dengan empat armada yang telah disiapkan.

Masing-masing kendaraan memiliki tangki berkapasitas minimal 5 ribu air. 

"Total sebulan ini kami melakukan pendistribusian sekitar 106 rit dan satu rit berisi 5 ribu liter air bersih. Sementara ini mencukupi untuk kebutuhan rumah tangga hingga hujan turun," jelasnya.

Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Banyuwangi Guntur Priambodo menjelaskan, selama musim kemarau debit beberapa sungai di Banyuwangi menurun.

Ia mencontohkan, Dam Karangdoro yang berfungsi untuk mensuplai 16 ribu hektar sawah tersisa hanya 6 ribu kubik per detik, padahal saat normal mencapai 20 ribu per detik.

"Musim tanam ketiga sudah hampir selesai dan kami masih bisa atur irigasi secara bergilir. Tahun 2015 lalu kita pernah 2.300 kubik per detik. Jadi, walaupun debitnya menurun masih bisa memenuhi," jelas Guntur. 

Kompas TV Kekeringan berdampak pada tanaman dan warga bahkan terancam menggunakan air laut untuk kebutuhan sehari-hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com