Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menolak Dicabuli Ayah Tiri, Kepala Siswi SMA Dibenturkan ke Dinding

Kompas.com - 04/10/2018, 11:10 WIB
Aji YK Putra,
Khairina

Tim Redaksi

 

PALEMBANG, KOMPAS.com - Lantaran tak tahan atas perilaku cabul ayah tirinya, DS (16) siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) melaporkan EH (28) ke Polresta Palembang, Rabu (3/10/2018).

EH dilaporkan DS lantaran mencoba mencabulinya ketika sang istri sedang bekerja di Pulau Bangka.

Perbuatan itu diakui DS telah berlangsung selama kurun waktu lima tahun, setelah terlapor menjadi suami ibu korban.

Selama tinggal berdua di kawasan Kecamatan Ilir Barat 1, EH selalu mengajak DS untuk berhubungan badan.

Namun, permintaan itu selalu ditolak oleh korban hingga ia pun dianiaya oleh pelaku.

“Saya dijambak dan kepala dibenturkan ke dinding karena menolak permintaannya. Ini sudah sering dilakukan, saya sudah tidak tahan lagi,” kata DS.

Baca juga: WC Kering, Kasus Pencabulan Siswi SMP Terbongkar

Terakhir, DS malah diusir dari rumah mereka hingga membuat gadis ABG itu langsung kabur ke tempat saudaranya di kawasan Gandus, Palembang, Sumatera Selatan.

Di sana, DS bercerita jika selalu digerayangi pelaku. Bahkan EH sering tidur di kamarnya sembari menunggui korban.

“Saya diancam akan dimutilasi kalau cerita. Jadi selama ini saya takut melapor, setelah keluarga tahu baru disuruh untuk melapor. Saya sering digerayanginya ketika sedang tidur,” ujar korban.

Kasubag Humas AKP Andi Haryadi menerangkan, saat ini laporan korban telah diterima untuk dilakukan tindak lanjut. Mereka pun akan mengambi bukti visum untuk menangkap pelaku.

“Pelaku adalah ayah tiri korban, sekarang sedang kami periksa dan kami mintai keterangan korban,” kata Andi.

Kompas TV Dalam menjalankan aksinya, tersangka menyekap para korban di sebuah gubuk kosong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com