Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeringan Landa Bandung, Oded Cari Teknologi Olah Air Limbah

Kompas.com - 03/10/2018, 15:10 WIB
Putra Prima Perdana,
Khairina

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com- Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, Pemerintah Kota Bandung sedang mencari teknologi alternatif untuk mengelola air limbah rumah tangga menjadi air bersih.

Oded mengomentari potensi krisis air bersih di Kota Bandung yang saat ini tengah terjadi.

Seperti diketahui, suplai air baku untuk 70 persen kebutuhan air di Kota Bandung dari Situ Cipanunjang dan Situ Cileunca mulai mengering akibat kemarau.

“PDAM Kota Bandung bukan hanya mengelola air bersih tapi juga air kotor. Dalam pengelolaan air kotor di Bojongsoang, ada lahan di sana,” kata Oded saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Rabu (3/10/2018).

Oded mengatakan, untuk saat ini, pengelolaan air kotor oleh Pemerintah Kota Bandung hanya sebatas mengelola air sampai aman untuk dibuang ke sungai.

Dia berharap, ada teknologi baru yang bisa mengubah air limbah rumah tangga menjadi air layak pakai.

“Saya sih berharap bisa diolah melalui teknologi minimal menjadi debit air baku kembali,” ujarnya.

Baca juga: Kekeringan, Tiap Malam PDAM Bandung Hentikan Suplai Air ke Pelanggan

Oded mengatakan, teknologi tersebut diharapkan dapat menjadi solusi cadangan apabila kekeringan melanda sumber air baku untuk Kota Bandung.

“Tidak perlu untuk kebutuhan air minum, Bisa untuk kebutuhan yang lain. Yang penting ada upaya menambah debit air,” tandasnya.

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung terpaksa menghentikan suplai air ke sejumlah warga Kota Bandung yang menjadi pelanggan.

Direktur Utama PDAM Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi mengatakan, penghentian suplai air bersih tersebut dilakukan sebagai langkah penghematan akibat menipisnya suplai air baku dari Situ Cipanunjang dan Situ Cileunca yang mulai mengering akibat kemarau.

“Penghentiannya 4 jam sehari di waktu malam,” kata Sonny saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Rabu (2/10/2018).

Sonny menjelaskan, selama ini air yang didapat untuk suplai air bersih ke Kota Bandung merupakan air sisa pembuangan turbin di Cikalong yang digerakan oleh air dari Situ Cipanunjang dan Situ Cileunca.

“Turbinnya enggak jalan berarti enggak ada air yang bisa diambil. Kalau enggak ada yang bisa diambil otomatis kan pasokan terganggu. Nah, kami ganti dengan air sungai, tetap air sungai juga kecil,” tuturnya.

Sonny berharap, Pemerintah Kota Bandung dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan solusi agar saat musim kemarau datang kembali, stok air baku untuk warga Kota Bandung tidak terganggu.

“Solusinya kami bersama sama mendorong pemerintah pusat atau pun provinsi untuk bisa memberikan bantuan untuk tandon air, kolam kolam, atau pengerukan di sana,” tandasnya.

Sonny mengatakan, dengan kondisi sumber air baku yang menipis dan tidak turun hujan, sumber air yang bisa dimanfaatkan hanya dari sungai Cikapundung.

“Saya pikir kalau 2 mingggu ke depan masih begini artinya kita enggak punya pasokan,” tandasnya.

Kompas TV Diperkirakan daerah yang mengalami kekeringan serta krisis air bersih masih akan terus bertambah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com