BANDUNG, KOMPAS.com- Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, Pemerintah Kota Bandung sedang mencari teknologi alternatif untuk mengelola air limbah rumah tangga menjadi air bersih.
Oded mengomentari potensi krisis air bersih di Kota Bandung yang saat ini tengah terjadi.
Seperti diketahui, suplai air baku untuk 70 persen kebutuhan air di Kota Bandung dari Situ Cipanunjang dan Situ Cileunca mulai mengering akibat kemarau.
“PDAM Kota Bandung bukan hanya mengelola air bersih tapi juga air kotor. Dalam pengelolaan air kotor di Bojongsoang, ada lahan di sana,” kata Oded saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Rabu (3/10/2018).
Oded mengatakan, untuk saat ini, pengelolaan air kotor oleh Pemerintah Kota Bandung hanya sebatas mengelola air sampai aman untuk dibuang ke sungai.
Dia berharap, ada teknologi baru yang bisa mengubah air limbah rumah tangga menjadi air layak pakai.
“Saya sih berharap bisa diolah melalui teknologi minimal menjadi debit air baku kembali,” ujarnya.
Baca juga: Kekeringan, Tiap Malam PDAM Bandung Hentikan Suplai Air ke Pelanggan
Oded mengatakan, teknologi tersebut diharapkan dapat menjadi solusi cadangan apabila kekeringan melanda sumber air baku untuk Kota Bandung.
“Tidak perlu untuk kebutuhan air minum, Bisa untuk kebutuhan yang lain. Yang penting ada upaya menambah debit air,” tandasnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan