GARUT, KOMPAS.com - Sebanyak 98 orang lebih warga Garut yang merantau ke Palu, Sulawesi Tengah, masih terjebak di Palu, Sulawesi Tengah, menunggu kepulangan ke kampung halamannya pasca-gempa dan tsunami pada Jumat (28/9/2018) lalu.
Sementara, 22 orang warga Garut lainnya saat ini sudah berhasil keluar dari Palu menggunakan pesawat Hercules melalui pangkalan udara Abdulrachman Saleh Malang.
Asep Haris, kepala Desa Sukalilah, Kecamatan Sukaresmi, yang dihubungi lewat telepon genggamnya oleh wartawan membenarkan warganya ada yang masih berada di Palu dan memohon bantuan untuk pulang ke Garut.
Menurut Asep, ada 120 orang warga Garut yang kebanyakan warga Kecamatan Sukaresmi dan Cisurupan. Sebanyak 22 orang di antaranya saat ini telah berada di Malang menunggu penerbangan dari Malang ke Halim.
"Alhamdulillah semua selamat, saya belum dengar ada korban jiwa dari Garut," katanya.
Baca juga: Sumba Timur Diguncang 24 Kali Gempa dalam Sehari
Asep mengaku, saat ini dirinya tengah berada di pangkalan udara Halim Perdanakusumah untuk menjemput 22 orang warganya yang saat ini menunggu penerbangan dari Malang bersama Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna dan Dandim 0611 Garut Letkol Informasi Asyraf Aziz.
"Awalnya saya minta bantuan Dinsos untuk penjemputan karena mereka tidak punya uang, tapi Dinsos bilangnya tidak punya anggaran," katanya.
Akhirnya, Asep pun berusaha meminta bantuan kapolres Garut agar dapat memfasilitasi kepulangan 22 orang warganya dengan menjemput dari Halim Perdanakusumah.
Untungnya, Kapolres Garut dan Dandim langsung respons dan menyiapkan kendaraan untuk penjemputan.
"Alhamdulillah, Pak Kapolres langsung respons dan tadi malam langsung berangkat ke Halim," jelas Asep.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.