Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Difabel Bikin Batik Tema Asian Para Games

Kompas.com - 02/10/2018, 13:48 WIB
Mela Arnani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Batik ditetapkan oleh Badan PBB untuk Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (UNESCO) menjadi warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi pada 2 Oktober 2009.

Sejak penetapan tersebut, setiap 2 Oktober pun diperingati sebagai Hari Batik Nasional.

Seiring berjalannya waktu, pengembangan batik pun semakin beragam, mulai dari ragam kain yang digunakan hingga motif batik yang dibuat. Salah satu motif batik yang menarik perhatian adalah batik bertema Asian Para Games.

Batik bermotif ajang olahraga empat tahunan untuk atlet difabel ini diproduksi oleh Komunitas Difabel Blora Mustika, beralamat di Desa Kamolan, Blora, Jawa Tengah.

Komunitas Difabel Blora Mustika membuat batik bertema Asian Para Games salah satunya karena turut mendukung para atlet difabel yang akan berlaga beberapa hari mendatang.

Baca juga: Batik, dari Canting Menuju Warisan Dunia...

Berdasarkan video dari Kompas TV, Kandar, salah satu pebatik mengatakan, batik bermotif Asian Para Games merupakan produk baru yang mereka buat.

Seperti diketahui, Indonesia menjadi tuan rumah ajang Asian Para Games 2018. Ajang ini akan mempertandingkan 18 cabang olahraga untuk para atlet difabel dari 42 negara se-Asia.

Asian Para Games akan terlaksana di Jakarta pada 6-13 Oktober 2018.

Pembuatan dan Motif Batik

Dalam video tersebut, terlihat batik dibuat dengan teknik cap.

Motif Batik Asian Para Games yang dibuat oleh Komunitas Difabel Blora MustikaKompasTV Motif Batik Asian Para Games yang dibuat oleh Komunitas Difabel Blora Mustika
Batik dengan dominasi warna hitam ini dibuat dengan motif burung Elang Bondol, di mana Elang Bondol merupakan maskot Asian Para Games.

Selain itu, terdapat motif penggambaran seorang atlet di atas kursi roda, serta logo Asian Para Games 2018.

Penjualan batik ini dilakukan secara offline dan online. Jika memilih secara offline, pembeli dapat datang langsung ke lokasi pembuatan.

Harga penjualan batik inipun beraneka ragam, tergantung dari kualitas batik dan kain yang digunakan.

Harga penjualan termahal adalah batik yang dibuat dari kain sutera.

Berikut video dari KompasTV:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com