Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Hilangnya Perumahan di Petobo dan Balaroa, Ribuan Orang Diduga Masih Tertimbun

Kompas.com - 01/10/2018, 20:12 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Diduga 900 kepala keluarga di Perumnas Balaroa di Palu Barat, Sulawesi Tengah, menjadi korban gempa bumi dan tsunami.

Selain itu, sekitar 744 unit rumah di Kelurahan Petobo, Palu Selatan, tertimbun lumpur akibat gempa.

BNPB mengatakan, kerusakan di dua lokasi tersebut paling parah akibat gempa 7,4 SR yang mengguncang pada hari Jumat (28/9/2018).

Ini fakta yang berhasil ditemukan Kompas.com di dua lokasi bencana tersebut.

1. Perumnas Balaroa seperti hilang ditelan bumi

Ekskavator diterjunkan untuk membersihkan puing-puing dan mencari korban di kawasan Perumnas Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10/2018).Kementerian PUPR Ekskavator diterjunkan untuk membersihkan puing-puing dan mencari korban di kawasan Perumnas Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10/2018).

Berdasar data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu, hampir seluruh rumah dan fasilitas publik di wilayag tersebut tertimbun tanah.

Diduga ada sekitar 900 kepala keluarga yang tinggal di kawasan itu. Tanah di perumahan tersebut juga amblas sedalam sekitar 20 meter.

Lurah Balaroa, Rahmatsyah, membenakan, kawasan permukiman itu menjadi salah satu wilayah yang paling parah terkena gempa.

Sementara itu, menurut BPBD Kota Palu, petugas terus berusaha melakukan evakuasi dan pendataan jumlah total korban. 

"Kami belum identifikasi di Perumnas Balaroa dan Kelurahan Petobo karena lokasinya sangat parah," kata Kepala BPBD Kota Palu, Fresly Tampubolon di Senin (1/10/2018).

Untuk sementara, jumlah korban di Perumnas Balaroa tercatat 90 warga yang tertimbun reruntuhan rumah.

Baca Juga: Perumnas Balaroa Amblas Pascagempa Palu, 90 Orang Tewas, Ratusan Orang Tertimbun

2. Fenomena likuifaksi membuat ratusan rumah di Petobo tertimbun lumpur

Seorang warga Palu menunjukkan sebuah rumah beton yang digulung lumpur yang keluar dari perut bumi dan berpindah ratusan meter di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, pasca-gempa bermagnitudo 7,4.KOMPAS.com/ROSYID A AZHAR Seorang warga Palu menunjukkan sebuah rumah beton yang digulung lumpur yang keluar dari perut bumi dan berpindah ratusan meter di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, pasca-gempa bermagnitudo 7,4.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, ada sekitar 744 unit rumah di Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah tertimbun lumpur akibat gempa bumi.

Menurut Sutopo, fenomena tanah yang berubah menjadi lumpur dan kehilangan kekuatan disebut likuifaksi. 

Efek likuifaksi tersebut seolah-olah membuat perumahan di Petobo terkesan hanyut dan ditelan bumi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com