Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Mau Bunuh Diri, WN Perancis Bawa Sabu di Lombok Dijaga Ketat

Kompas.com - 01/10/2018, 16:32 WIB
Fitri Rachmawati,
Khairina

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com- Beragam cara dilakukan kurir narkoba yang kedapatan atau terpergok petugas Bea Cukai dan aparat kepolisian di bandara.

Kali ini, kurir asal Perancis Dorfin Felix (35) yang berulah. Lelaki kelahiran Bethune Perancis ini nekat melarikan diri menuju arah pintu keluar bandara.

Namun, petugas dengan sigap menyergapnya hingga tak berkutik.

Dorfin bahkan berusaha menghempaskan tubuhnya ke lantai saat petugas hendak mengamankannya.

Petugas pun mengikat tangan WNA Perancis ini agar tak melakukan tindakan nekat.

“Dia bilang lebih baik saya mati sekarang, ditembak, dari pada saya dihukum mati. Dia bahkan sempat membenturkan kepalanya di meja pemeriksaan di kantor Bea Cukai Mataram. Dia tergolong nekat karena itu kami jaga ketat,” kata Pelaksana Harian Kepala Kantor Bea Cukai Mataram, I Wayan Tapamuka, Senin (1/10).

Tapamuka juga mengatakan bahwa tersangka sempat mencoba bunuh diri.

”Kami periksa dengan teliti jangan-jangan yang bersangkutan ingin bunuh diri mengunakan alat atau bahan yang bisa digunakan untuk bunuh diri. Biasanya ada yang suka membentur- benturkan kepala dan seperti yang biasa kami temukan mereka membawa tablet bunuh diri. Itu yang kami khawatirkan sehingga kami periksa, sampai menelanjangi dia, tapi tidak kami temukan pil itu” kata Tapamuka.

Baca juga: Bawa Sabu Lebih Dari 2 Kilogram, WN Perancis Ditangkap

Kelakuan WNA yang bertugas menjadi kurir memang beragam, tetapi setelah dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh, tersangka ini memang mengunakan modus lama.

Ia menyimpan barang terlarang di dinding kopernya untuk mengelabui petugas dan tak terlihat mesin X-Ray.

“Dia juga tidak mau mengakui akan membawa ke siapa barang tersebut di Lombok, siapa yang memerintahkannya, WNA ini memilih bungkam” katanya.

Dir Reserse Narkotika Polda NTB Kombes Pol Yus Fadillah juga menegaskan, pelaku ini termasuk kurir profesional. Dia rela berkorban dan tidak bersedia membocorkan siapa orang yang menyuruhnya.

Terkait lolosnya WNA Prancis ini dari bandara di negaranya dan transit di Singapura hingga lolos sampai Bandara Internasional Lombok, dianggap Yus bukan sebuah kesengajaan.

Tapamuka juga mengutarakan hal senada. Dia mengatakan, tidak semua orang harus diperiksa secera menyeluruh hanya karena dicurigai.

Mereka akan diperiksa secara menyeluruh setelah barang barangnya melewati mesin X-Ray dan ada yang mencurigakan.

"Tentu petugas akan memeriksanya dengan mendetail,” tambah Tapamuka.

Kompas TV Badan Narkotika Nasional mengungkap sejumlah kasus narkoba dengan barang bukti puluhan kilorgam narkotika jenis sabu dan ganja dan juga pil ekstasi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com