Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta di Balik Reruntuhan Hotel Roa Roa, Korban Selamat hingga Kabar Atlet Paralayang

Kompas.com - 01/10/2018, 05:19 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KOMPAS.comTim SAR masih terus mencari puluhan korban yang diduga masih terjebak di balik reruntuhan Hotel Roa-Roa di Jalan Pattimura, Kota Palu.

Gempa bermagnitudo 7,4 telah meruntuhkan hotel tersebut rata dengan tanah. Berikut sejumlah fakta di balik reruntuhan hotel di kawasan Maesa, Kelurahan Lolu Timur, tersebut.

1. Hotel memiliki 80 kamar, 76 kamar telah terisi

Hotel Roa Roa di kawasan Maesa di Kelurahan Lolu Timur, Kota Palu, luluh lantak dihantam rangkaian gempa yang melanda Sulawesi Tengah. Puluhan tamu belum diketahui nasibnya.KOMPAS.com/ROSYID A AZHAR Hotel Roa Roa di kawasan Maesa di Kelurahan Lolu Timur, Kota Palu, luluh lantak dihantam rangkaian gempa yang melanda Sulawesi Tengah. Puluhan tamu belum diketahui nasibnya.

Menurut BNPB, hotel berbintang tiga tersebut merupakan salah satu bangunan yang mengalami kerusakan paling parah pascagempa dan tsunami di Donggala dan Palu. 

"Dilaporkan, di hotel yang memiliki 80 kamar itu terdapat 76 kamar yang sedang terisi oleh tamu hotel yang menginap," ujar Kepala Pusat, Data, dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam jumpa pers di kantor BNPB, Sabtu (29/9/2018) siang.

Tim SAR tidak bisa berbuat banyak untuk melakukan evakuasi korban karena belum ada alat berat. Kondisi bangunan hotel roboh secara bertumpuk semakin menyulitkan evakuasi dan pencarian korban.

Baca Juga: Hotel Roa-roa Palu Rata dengan Tanah, Puluhan Tamu Belum Diketahui Nasibnya

2. Nasib atlet Paralayang Asian Games

Atlet nasional Riza C Kambey (kanan) bersama juru foto Agus Suparto saat perhelatan Asian Games lalu. Riza diketahui berada dalam Hotel Roa Roa Palu yang ambruk akibat gempa dan tsunami.Hery Inyo Atlet nasional Riza C Kambey (kanan) bersama juru foto Agus Suparto saat perhelatan Asian Games lalu. Riza diketahui berada dalam Hotel Roa Roa Palu yang ambruk akibat gempa dan tsunami.

Kepala Pelatih Tim Nasional Paralayang saat Asian Games 2018 Gendon Subandono, kemarin, menyebutkan, dari sekitar 30 atlet yang sedang bertanding di Palu, tinggal tujuh atlet yang belum diketahui keberadaannya hingga Minggu (30/9/2018) pagi.

"Kan saya sudah mendata semua yang ada di situ, yang belum ada kabar tinggal 7 orang itu," katanya melalui sambungan telepon kepada Kompas.com, Minggu (30/9/2018).

Ketujuh atlet itu menginap di Hotel Roa Roa, Palu, Sulawesi Tengah, yang runtuh akibat bencana gempa dan tsunami yang melanda daerah tersebut pada Jumat (28/9/2018).

Gendon mengatakan, ketiadaan listrik serta sistem komunikasi yang belum pulih menjadi kendala.

Proses komunikasi dengan Pengurus Provinsi (Pengprov) Paralayang Sulawesi Tenggara, yang memantau di lapangan menjadi terbatas.

Baca Juga: 7 Atlet Paralayang yang Menginap di Hotel Roa Roa Belum Diketahui Nasibnya

3. Diduga korban yang terjebak mencapai 50 orang

Hotel Roa Roa di kawasan Maesa di Kelurahan Lolu Timur, Kota Palu, luluh lantak dihantam rangkaian gempa yang melanda Sulawesi Tengah. Puluhan tamu belum diketahui nasibnya.KOMPAS.com/ROSYID A AZHAR Hotel Roa Roa di kawasan Maesa di Kelurahan Lolu Timur, Kota Palu, luluh lantak dihantam rangkaian gempa yang melanda Sulawesi Tengah. Puluhan tamu belum diketahui nasibnya.

Kepala Badan SAR Nasional ( Basarnas) M Syaugi mengatakan, proses evakuasi masih dilakukan di Hotel Roa-roa, Jalan Patimura, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Menurut Syaugi, diduga masih banyak tamu hotel yang tertimbun di bawah reruntuhan. Namun, jumlah pasti korban belum diketahui.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com