PALU, KOMPAS.com - Korban meninggal dunia akibat gempa bumi dan tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018), bertambah menjadi 420 orang sebagaimana dicatat oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sabtu (29/9/2018) malam.
Kepala BNPB Wilem Rampangilei mengatakan, jumlah korban jiwa itu hanya mencakup Kota Palu, belum termasuk korban lain di Kabupaten Donggala dan Sigi.
Baca juga: BNPB Sebut Korban Tewas akibat Gempa dan Tsunami di Palu 384 Orang
Jenazah korban berada di rumah-rumah sakit dan sebagian sudah dijemput oleh keluarganya. Willem menyebutkan, jumlah korban kemungkinan bertambah karena banyak reruntuhan gedung, seperti hotel besar, ruko, gudang, dan rumah, yang belum bisa disentuh pencarian.
"Kami kesulitan mengerahkan alat-alat berat untuk mencari korban di bawah reruntuhan gedung karena jalur jalan menuju Kota Palu banyak yang rusak," kata Willem kepada Antara di Posko Satgassus Penanggulangan Bencana di halaman rumah jabatan Gubernur Sulteng, Jalan Moh Yamin Palu, Sabtu malam.
Mengenai kerusakan yang terjadi di Donggala dan Sigi, Willem mengatakan bahwa kerusakan di sana cukup signifikan, tetapi belum ada laporan mengenai korban dan tingkat kerusakan karena sulitnya komunikasi.
Saat ini prioritas utama satuan tugas khusus penanganan bencana di daerah-daerah tersebut adalah mencari dan menyelamatkan korban serta menangani pengungsi.
"Sampai malam ini, ditaksir 10.000 pengungsi yang tersebar di 50-an titik dalam Kota Palu. Mereka akan diberi bantuan tempat berlindung, makanan dan obat-obatan bagi yang sakit," kata dia.
Ia menuturkan bahwa untuk memenuhi makanan siap saji untuk para pengungsi di Kota Palu cukup sulit sehingga harus mendatangkan ribuan dus makanan dari Surabaya menggunakan pesawat.
Mengenai perawatan korban yang sakit, TNI telah mengerahkan sejumlah bantuan medis dan tenaga medis-paramedis bahkan telah mengerahkan Kapal Rumah Sakit yang akan merapat di Palu dalam satu dua hari ke depan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.