JEMBER.KOMPAS.com- Keberadaan Kampoeng Batja bagi masyarakat sekitar berharga sekali. Apalagi dengan fasilitas selengkap itu, tentu menjadi magnet bagi anak-anak sekitar lokasi.
"Tempatnya sejuk dan koleksi bukunya lengkap," kata Aisyah Ruch Illahi, seorang siswi kelas 5 SD yang kerap bermain di tempat itu.
Endang Susiana, seorang nenek usia 79 tahun, mengungkapkan apresiasinya.
Dia merasa sangat beruntung ada taman baca di dekat rumahnya.
Sebab, kata dia, keberadaan rumah baca itu setidaknya bisa mengalihkan anak-anak dari paparan negatif dampak teknologi.
Rumah baca menjadi tujuan tempat bermain daripada di tempat seperti warnet, misalnya.
"Kalau saya sendiri juga penting. Saya sering baca karena saya suka bacakan cerita untuk cucu cucu saya," kata nenek yang masih terlihat enerjik ini.
Baca juga: Kids Zaman Now Kecanduan Gawai, Emak-emak Bikin Kampung Baca
Relawan Taman Baca
Suligi memang dikenal single fighter dalam mengelola taman baca sebesar itu, namun tidak jarang ada relawan yang datang untuk membantunya.
Relawan-relawan datang dari berbagai latar belakang yang dipersatukan dengan kecintaan yang sama pada literasi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.