Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pendaki Jatuh ke Jurang Gunung Slamet, Ini Faktanya

Kompas.com - 28/09/2018, 06:36 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

Di kalangan pendaki, kawasan batu merah di puncak Gunung Slamet, Jawa Tengah, memang dikenal rawan pendaki terpeleset atau jatuh ke jurang.

Hal itu disebabkan kawasan penuh batu dan vegetasi yang labil. Slamet pun menghimbau para pendaki yang melintasi batu merah harus berhati-hati.

“Medan berupa batu kerikil vulkanik berwarna merah yang labil, kebanyakan pendaki yang jatuh ke jurang karena berlari dan terpeleset,” jelasnya.

Selain itu, pihak pengelola jalur Bambangan melarang pendaki berada di puncak lebih dari pukul 12.00. Sebab setelah lewat tengah hari, cuaca di puncak dapat berubah hanya dalam hitungan menit.

“Kami juga batasi durasi pendaki di puncak tidak lebih dari 50 menit, walaupun sekarang statusnya normal, namun Gunung Slamet itu gunung aktif, jadi mengantisipasi keluarnya gas beracun dari dalam kawah,” katanya.

Baca Juga: 90 Persen Titik Api di Lereng Gunung Slamet Berhasil Dipadamkan

4. Larangan berlama-lama di puncak

Pasca Safiq terjatuh ke lereng, pihak pengelola jalur Bambangan, melarang pendaki berada di puncak lebih dari pukul 12.00.

Menurut petugas, setelah lewat setengah hari, cuaca di puncak dapat berubah hanya dalam hitungan menit.

“Kami juga batasi durasi pendaki di puncak tidak lebih dari 50 menit, walaupun sekarang statusnya normal, namun Gunung Slamet itu gunung aktif, jadi mengantisipasi keluarnya gas beracun dari dalam kawah," katanya.

Baca Juga: Pendaki yang Hilang di Gunung Slamet Ditemukan dalam Kondisi Lemas

Sumber: KOMPAS.com (m Iqbal Fahmi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com