Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Heka Leka: Semua Anak Harus Cerdas, Tak Peduli Islam atau Kristen (2)

Kompas.com - 28/09/2018, 06:00 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

Bersama dan merata

Stenly menyebutkan, salah satu masalah krusial yang menyebabkan keterpurukan pendidikan di Maluku selama ini karena mutu pendidikan yang rendah. Oleh karena itu pihaknya ikut melakukan berbagai kegiatan yang tidak hanya menyentuh para siswa namun juga para guru.

“Kualitas pendidikan yang terpuruk karena mutu pendidikan rendah, tidak ada buku, pelatihan, maka kami turun ke sekolah, berikan workshop, latihan komputer, pelatihan lain,” katanya.

Dia beranggapan, hanya dengan peningkatan kualitas pendidikan maka Maluku akan berubah menjadi lebih maju. Oleh karena itu, pembentukan Heka Leka, lanjut dia, merupakan sebuah jawaban atas keterpurukan dunia pendidikan yang terjadi selama ini.

Baca juga: Cerita Tia yang Tak Peduli Tak Digaji agar Anak-anak Bisa Membaca (2)

Menurut Stenly, banyak pihak yang selama ini ingin ikut berkontribusi memajukan Maluku dan dunia pendidikan di Maluku. Sayangnya, mereka belum mengerti dari mana harus memulai langkah tersebut.

“Intinya kami mau lihat Maluku lebih baik, dengan cara apa? Apa yang mau kasih baek, ya pendidikan kunci utama perubahan. Jadi kami lihat terlalu banyak masalah di Maluku dan tidak bisa selesaikan semua. Kami punya pengalaman kuliah, kerja, lewat pendidikan lewat itu kami bisa bikin baik. Karena lewat pendidikan bisa ubah dunia,” ungkapnya.

Stenly mengungkapkan, Heka Leka dibentuk murni untuk memajukan masa depan pendidikan di Maluku tanpa membeda-bedakan suku dan agama, sebagaimana visinya mencerdaskan generasi Maluku.

Meski konflik ikut mempengaruhi keterpurukan dunia pendidikan di Maluku, namun Stenly mengaku pembentukan Heka Leka bukan dilatarbelakangi karena konflik kemanusiaan namun karena kebutuhan perbaikan kualitas akan pendidikan di Maluku.

“Heka Leka terbentuk itu bukan tindakan reaktif atas konflik tapi muncul untuk memastikan setiap anak bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Memang orang berpikir begitu tapi tidak seperti itu,” ujarnya.

Heka Leka sendiri memiliki makna filosofi yang berasal dari dari akar kata Siwalima yang berarti kebersamaan. Menurut Stenly dengan kebersamaan itulah, Heka Leka ingin mewujudkan masa depan bersama masyarakat Maluku lewat pendidikan yang lebih baik.

“Maknanya itu Siwalima yang mengajarkan kita tentang kebersamaan, memaknai perbedaan, menciptakan masa depan di tengah-tengah perbedaan dan keberagaman. Bukan lihat Islam lebih baik atau Kristen harus lebih baik, intinya gerakan Maluku harus cerdas,” tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com